Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? [QS Ar-Rahmān
55:13]
Kata Pengantar
T
|
adabbur ialah, memahami makna, dan memikirkan
apa yang mau dipahami, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang
menjadikan makna-makna itu menjadi sempurna, dari segala isyarat-isyarat,
gejala-gejala dibalik peristiwa itu, serta pengambilan manfaat dari
pemahamannya.
Alam ialah, segala yang ada di Langit dan di
Bumi dan diantara keduanya, seperti Bumi, Bintang, Bulan dan lainnya di angkasa
langit; Alam sekeliling yaitu apa yang ada di lingkungan kehidupan.
Nah kini perhatikan gambar diatas. Simak dengan
kedua mata. Biarkan lensa mata bekerja sebagaimana kamera optic bekerja,
anugerah-Nya. Bayangkan anda sedang memandang keluar dari teras balkon tingkat
dua, di malam hari yang sejuk, dengan angin tidak begitu dingin dan tidak
panas. Terlihat langit beserta Bintang-gemintang yang berkelap-kelip. Bulan dalam
tampilan yang bulat sempurna, disertai cahayanya yang terang benderang,
menerangi alam sekitarnya yang tadinya gelap gulita, menjadi terang. Dan,
suasananya mengundang ketakjuban melihat alam semesta, dimana bulan di hadapan
kita, seolah terjangkau tangkap. □
TADABUR ALAM
M
|
emandang dan memperhatikan Alam Semesta dan Alam
Sekitarnya adalah bagian dari pada Ma’rifatullāh seorang Muslim kepada Tuhan
Yang Maha Pencipta, bernilai ibadah. Ma’rifatullāh berasal dari kata Ma’rifat
dan Allāh, Ma’rifat artinya mengetahui atau mengenal, jadi Ma’rifatullāh
berarti juga mengenal Allah subhana wa
ta’ala, dalam hal ini lewat Alam ciptaan-Nya. Dimana Allah, Khalik, Maha
Pecipta menggambarkannya Sendiri lewat firman-Nya sebagai berikut:
- “Dan sungguh, Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan menjadikannya terasa indah bagi orang yang memandang(nya)”.
- "Dan Kami telah menghamparkan Bumi dan kami pancangkan pada nya Gunung-gunung, serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran”.
- "Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya.”
- “Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya (segala sesuatunya itu sumbernya dari Allah subhana wa ta’ala); Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.”
- “Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tanaman agar lahir keturunannya melalui pertemuan benang sari dan putik sari) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya (tersimpan dalam bentuk awan, mata-air, sungai, danau dan laut).” [QS Al-Hijr 15:16,19,20,21,22]
- "Dan Dialah yang menurunkan air dari langit (atmosfir, langit bumi), lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak (matang). Sungguh pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." [QS Al-An’ām 6:99]
Keterangan-keterangan-Nya terdapat dalam
firman-Nya terbaca dari yang tertulis di Kitab Suci Al-Qur’an, seperti tersebut
diatas dan dibawah ini:
“(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an.
Dia menciptakan manusia, mengajarkannya pandai bicara. Matahari dan bulan
beredar menurut perhitungan, dan tetumbuhan (biota, alam biologi lainnya) dan
pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya).” [QS Ar-Rahmān 55:1 s/d 6]
Dari kesemua paparan ayat-ayat dari Kitab Suci
Al-Qur’an yang merupakan firman Allah subhana wa
ta’ala mengingatkan yang artinya:
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? [QS Ar-Rahmān
55:13]
Si Penikmat Alam bertanya dalam hatinya: Siapa
Pencipta alam ini, gunanya alam, bekerjanya alam, dan apa manfaatnya bagi
manusia? Telah terjawab kini. Dan, maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
mau dustakan?
Subhanallāh,
Walhamdulillāh, Wa lā ilāha illallāhu, Wallāhu Akbar. Billahit Taufiq Wal
Hidayah. □ AFM
Mari saksikan bagaimana keindahan sebahagian
saja dari alam ini yang Sang Mahapenciptanya - Allah hamparkan
di permukaan bumi ini. (klik --->): ALAM INDAH TER BENTANG