Sunday, March 10, 2019

Masjid Ummil Qura




MASJID UMMIL QURA
Di Desa Bancah, tepian Danau Maninjau


M
aninjau adalah salah satu danau terindah di Sumatera Barat. Di tepiannya terdapat banyak masjid. Salah satunya Ummil Qura, masjid tua yang fotogenik dalam kamera. Ketika saya ingin menuju Rumah Kelahiran Buya Hamka yang berada di Tanah Sirah, Nagari (Desa) Sungai Batang, saat melintasi jalan di Desa Bancah Maninjau saya melihat sebuah masjid di sisi kanan jalan yang bangunannya terlihat begitu unik dan mengesankan.  Masjid tersebut adalah Masjid Ummil Qura. Nama Ummil Qura berasal dari bahasa Arab yang artinya Ibu Negeri (Pusat Nagari).


Dari papan nama yang terpasang di depan masjid tersebut, dapat diketahui bahwa masjid ini dibangun pada 1907. Dari luar kita bisa melihat bagian dasar masjid ini yang berbentuk segi empat yang di antara pilar–pilarnya terdapat lubang–lubang melengkung di sepanjang sisi dindingnya.

Atap masjid tersusun empat tingkat, tampak seperti pagoda. Di atasnya masih ada 2 tingkat lainnya yang berbentuk payung. Di ujung atap yang berbentuk seperti payung tersebut terdapat bulatan–bulatan seperti tusuk sate dengan hiasan berbentuk bulan sabit.


Sama seperti masjid-masjid tua lainnya di Ranah Minang, Masjid Ummil Qura juga memiliki kolam di tiap sisinya, menambah sejuk ruang dalam masjid. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan pada zaman dahulu di Ranah Minang. Jika anak laki-laki sudah berusia 7 atau 10 tahun, maka akan tinggal di masjid yang sejuk atau surau. Selain itu masjid juga menjadi pusat aktivitas masyarakat, tempat masyarakat mandi, mencuci dan mengambil kebutuhan air bersih.  

Memasuki bagian dalam Ummil Qura, kita akan melihat sembilan buah pilar yang menyangga atap dengan satu pilar yang berada di tengah–tengah ruangan. Bagian langit–langit terbuat dari susunan bulan papan yang ditata sangat rapi dan rapat, tanpa menyisakan lubang satu pun.


Dinding masjid ini juga dihiasi dengan kaligrafi yang diambil dari surat Al-Fatihah dan petikan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 46 yang bila diartikan adalah “dan mintalah tolong kalian semua dengan melakukan sabar dan shalat. Sesungguhnya shalat adalah hal yang berat (untuk didirikan) kecuali atas orang–orang yang ‘takut’ (terhadap Allah).”


Hingga saat ini Masjid Ummil Qura di Desa Bancah Maninjau masih digunakan sebagai tempat aktivitas keagaaman oleh warga setempat. Mereka juga menjaga masjid ini dengan baik. Buktinya meski sudah berusia seratus sebelas (111) tahun, bentuk masjid ini masih sama seperti saat dibangun. □ AFM


Sumber:
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3096429/ummil-qura-masjid-tua-antik-di-tepi-danau-maninjau