Tuesday, March 12, 2019

Masjid Raya Bayur





MASJID RAYA BAYUR
SELINGKAR DANAU MANINJAU
EKSOTIK YANG MEMPESONA
Oleh: A. Faisal Marzuki


Pendahuluan

S
umatera Barat memang mempesona. Di depan salah satu sudut Selingkar Danau Maninjau yang cantik, terdapat sebuah masjid eksotik yang mempesona. Sayang untuk dilewatkan, Masjid Raya Bayur ini. Untuk itu sebaiknya berkunjunglah ke Masjid Raya Bayur yang merupakan salah satu masjid di sebelah timur laut Selingkar Danau Maninjau. Mesjid ini berada di Nagari Bayur, kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam. Letak masjid ini tidak begitu jauh dari jalan raya yang menghubungkan Lubuk Basung, ibu kota kabupaten Agam, dengan kota Bukittinggi.



Renovasi Masjid

M
esjid yang dibangun di akhir abad ke-19, kondisi bangunan dan lingkungan masjid yang menua dan tidak lagi tertata dengan baik, perlu di renovasi. Pada awal tahun 2000 masyarakat setempat berupaya merenovasi Masjid Raya Bayur secara menyeluruh. Gagasan-gagasan tersebut timbul dari Datuak Hakim Tantawi Pengusaha di Jakarta (Sumando orang Bayur) dan didukung oleh Bachtiar Chamsyah selaku Perantau Bayur di Jakarta yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Sosial di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Selain itu, para perantau yang berasal dari Nagari Bayur juga ikut mengirimkan bantuan. Sehingga dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, kurang dari 4 tahun, renovasi masjid selesai. Masjid Raya Bayur yang dienovasi ini lebih luas dari yang lama. Kapasitas ruang shalatnya, dapat menampung sebanyak seribu jamaah.

Renovasi yang dilakukan meliputi perbaikan bangunan masjid dan penataan lingkungan masjid, seperti penataan ruang terbuka, area parkir, dan taman masjid. Untuk menyukseskan renovasi tersebut, masyarakat  membongkar dua buah banguan permanen. Yaitu gedung balerong sebagai kantor pemerintahan Nagari Bayur, dan gedung sekolah dasar. Kemudian kedua bangunan itu digantibangun kembali di tempat lain.


Arsitektural dan Ruang Masjid



A
rsitektur masjid ini, sebagaimana pada umumnya bangunan di selingkar Danau Maninjau, mengikuti tradisi bentuk pagoda dengan atap bentuk payung yang ada pada pola mesjid-mesjid sebelumnya. Perpaduan tersebut dapat dilihat pada menara kecil yang terletak pada empat sudut atap bangunan utama. Sementara struktur atap dirancang mengikuti pola bangunan rumah panggung dengan atap bersusun tiga, sebagaimana juga sesuai dengan pola tradisi yang sudah ada.

Ruang dalam masjid terpampang ornamen yang menarik. Pada bagian dinding masjid, misalnya, dilapisi dengan papan berukir yang dicat dengan komposisi warna bernuansa gelap. Begitu juga dengan tiang-tiang penyangga masjid. Tiang-tiang yang terbuat dari tembok tersebut dihiasi dengan warna lembut yang serasi dengan dinding masjid.

Pada bagian depan masjid, terdapat ruang terbuka yang dilengkapi dengan air mancur. Sementara pada bagian belakang ruangan masjid terdapat kolam ikan, dan di samping kiri dan kanan kolam ikan tersebut terdapat tempat wudu’ yang terpisah untuk muslim tersendiri, begitu pula muslimah.


Masjid ini dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, seperti tempat penitipan sandal dan sepatu, tempat wudu’ laki-laki dan perempuan, serta area parkir. Bagi jamaah perempuan yang ingin menunaikan ibadah shalat, namun tidak membawa kelengkapannya, di dalam masjid sudah tersedia beberapa sarung dan mukena.


Penutup

M
asjid Raya Bayur adalah Masjid yang di bangun pada abad-21 yang berada di selingkar danau Maninjau. Masjid yang eksotik yang mempesona, kebanggaan kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Rupa Masjid Raya Bayur sangat berbeda dengan masjid tua yang ada di seberang dari Masjid Raya Bayur. Selain arsitektur yang indah, masjid ini juga memberikan nuansa nyaman dan sejuk yang terdapat di dalam halaman Masjid.

Di sini terdapat banyak pepohonan rindang yang mengelilingi sekitar halaman Masjid Raya Bayur. Belum lagi dengan penataan lansekap yang sangat bagus dan tidak asal-asalan. Mencerminkan sebuah bangunan yang enak dipandang dan nyaman sebagai tempat persinggahan untuk melaksanakan ibadah bagi pelancong wisata dan juga bagi penduduk setempat Danau Maninjau.

Di bagian belakang masjid, terdapat tempat wudhu dan kolam ikan yang memisahkan tempat wudhu pria dan wanita. Selain itu juga terdapat kolam ikan yang bisa menjadi pemandangan tersendiri bagi para pelancong.
 
Sedangkan di bagian depan masjid terdapat kolam air mancur yang jelas membuat suasana di kawasan wisata ini benar-benar menarik dan juga nyaman untuk dikunjungi. Sembari beristirahat atau menunggu waktu sholat, para pelancong dan penduduk setempat dapat bersantai di dekat kolam air mancur yang sangat menarik.

Dari halaman Masjid Raya Bayur, kita dapat pula saksikan perkampungan masyarakat Nagari Bayur serta sebuah Rumah Gadang yang menarik.
Renovasi meliputi perbaikan bangunan dan penataan lingkungan masjid, seperti pembenahan ruang terbuka, area parkir, dan taman masjid. Hal ini dilakukan agar lingkungan masjid tampak lebih asri. Renovasi terahir Masjid Raya Bayur ini arsiteknya ditangani oleh Ir. Hendri Tanjung.


Dapat dilihat pula plakat tanda peresmian masjid ini. Peresmiannya dilakukan pada tanggal 8 September 2004 dimana prosesnya dimulai pada awal tahun 2000.

Masjid ini memiliki keseluruhan luas bangunan sekitar 2.260 meter persegi dengan daya tampung lebih dari 1.000 orang jamaah. Kemudian di sekitar masjid terdapat beberapa saung - cakruk - pos yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat.

Kemudian, jika kita melihat sebelah utara masjid, terdapat sebuah pondok pesantren tua yang digunakan sampai saat ini sebagai media pembelajaran Islam. Santri-santri masjid tersebut selalu meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan bermanfaat, seperti belajar khotbah, berceramah, hingga tata cara shalat jenazah. Sampai saat ini, masjid tersebut masih ramai dikunjungi oleh orang tua santri yang mondok.


Bangunannya tidak hanya menampilkan arsitektur yang indah dan unik, namun begitu pula penataan lanskap Masjid Raya Bayur terbilang sangat bagus dan sedap dipandang, sebagaimana terlihat gambar-gambarnya seperti diatas. Ini membuat siapapun khusuk dalam beribadah dan juga betah berlama-lama di ruang Masjid dan pelatarannya. Terakhir, perlu juga diketahui bahwa imej gambar Masjid Raya Bayur ini telah mengisi lembaran Almanak atau Kalender Masjid IMAAM Center. IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) Center menerbitkan Kalender setiap tahunnya. Pertama kali terbit Tahun 2017. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □ AFM


Saksikan pula videonya (klik--->) MASJIDRAYA BAYUR



Catatan:
Tulisan ini dibuat dari berbagai sumber
http://amiyorizakaria.blogspot.com/2015/11/danau-maninjau-sumatera-barat.html
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3538149/masjid-unik-di-tepi-danau-maninjau-sumatera-barat
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3090405/masjid-indah-di-dekat-danau-maninjau/5
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Bayur
https://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1583356
https://www.youtube.com/embed/3AdEXLYIsGc □□