PENDAHULUAN
D
|
anau Maninjau merupakan danau vulkanik ini
berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Danau Maninjau
merupakan sebuah kaldera dari letusan besar gunung api yang menghamburkan
kurang lebih 220-250 km3 material piroklastik. Kaldera tersebut terbentuk
karena letusan gunung api strato komposit yang berkembang di zona tektonik
sistem Sesar Besar Sumatera yang bernama gunung Sitinjau (menurut legenda
setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang
menyerupai seperti dinding.
Kaldera Maninjau (34,5 km x 12 km) ditempati
oleh sebuah danau yang berukuran 8 km x 16,5 km (132 km2). Dinding
kaldera Maninjau mempunyai ketinggian 459 m dari permukaan danau yang mempunyai
kedalaman mencapai 157 m. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau
Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan. □
PANORAMA
DANAU MANINJAU
“Saya
sangat terkesan dengan negeri kelahiran saya. Saya sudah sering keliling dunia,
tapi rasanya tidak ada pemandangan seindah Maninjau. Desa itu pun mempunyai
arti penting bagi hidup saya. Begitu indahnya seakan-akan mengundang kita untuk
melihat alam yang ada dibalik pemandangan itu.” [Buya HAMKA]
D
|
anau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai
bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari
Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Danau ini tercatat sebagai danau
terluas kesebelas di Indonesia. Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan
danau terluas kedua setelah Danau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang
berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di
sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti Hotel (Maninjau Indah
Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan restoran.
Untuk
mencapai Danau Maninjau ini, Anda bisa melalui dua jalur, dari arah utara dan
selatan. Jika dari selatan, melewati Kabupaten Padang Pariaman. Dari Kota
Padang ke Maninjau sekitar 140 km.
Kalau
melewati Kota Bukittinggi, Anda akan melalui jalan berkelok-kelok yang terkenal
dengan nama Kelok 44, sepanjang sekitar 10 km jika mengambil jalur utara.
Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau
Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau
jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal
dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke
Maninjau.
KELOK 44
K
|
elok 44 adalah kelokan yang terdapat di
Kabupaten Agam Sumatera Barat. Kelok 44 merupakan daerah perbukitan berada di
di atas Danau Maninjau yang dilingkari jalan yang berkelok-kelok dilerengnya.
Kelok 44 merupakan tikungan berjumlah 44 belokan. Itu sebabnya rute ini
dinamakan Kelok Ampek Puluh Ampek.
Setiap kelokan memang patah. Setiap kelok itu
diberi nomor berurut. Sepanjang perjalanan dari bukit tinggi menuju danau ini,
para wisatawan akan disuguhin pemandangan yang sangat indah berupa sawah-sawah
yang berbentuk susunan-tangga, pancuran-pancuran air dari sungai yang
bertingkat-tingkat, serta hijaunya deretan Bukit Barisan.
Kelok 44 juga merupakan ikon dalam balap sepeda
Tour de Singkarak. kemudian di bagian bawah kelok 44 ini terdapat keindahan
objek wisata Danau Maninjau. Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan
Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini
terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera
Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota
Kabupaten Agam.
PUNCAK LAWANG
U
|
ntuk mencapai kawasan Puncak Lawang, kita akan
melewati perjalanan dengan 44 belokan yaitu Kelok 44. Puncak Lawang merupakan nama suatu puncak dataran tinggi di Kabupaten
Agam Sumatera Barat. Dari tempat ini, kita bisa meihat birunya Danau Maninjau.
Puncak Lawang terletak di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ini
daerah puncak menuju Danau Maninjau. Dari sini kita dapat melihat pemandangan
Danau Maninjau secara utuh.
Puncak Lawang berada di 1.210 mdpl. Di zaman
penjajahan, tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan bangsawan
Belanda. Puncak Lawang sering digunakan untuk kejuaraan olahraga paralayang
kelas internasional karena merupakan salah satu spot terbaik di Asia Tenggara.
PENUTUP
M
|
engunjungi Ranah Minang tanpa mengunjungi Danau Maninjau
ini, rasanya tidak lengkap. Inilah magnet keindahan luar biasa, khas alam
Sumatera yang memukai para pecinta alam. Salah satunya adalah Danau Maninjau
yang amat indah.
Selain itu, danau ini juga dijuluki Danau
Terhening di Indonesia. Di sinilah kita bisa menikmati keheningan permukaan
danau dan gunung-gunung yang mengitarinya, juga balutan rumah-rumah adat minang
yang atapnya menjulang. Luasnya yang mencapai 100m2 membuat danau
ini menjadi keajaiban alam yang begitu luar biasa dan sangat tepat untuk
dijadikan tempat menenangkan diri.
Dari kelok 44, terlihat pesona danau Maninjau
yang begitu anggun, terutama terlihat dari
di Puncak Lawang -sebaiknya mampir disini- terlihat sekeliling danau dan barisan
bukit berdiri tegak yang diliputi hijau nan cantik. Tampak panorama danau
dengan nuansa kebiruan berpayungkan langit yang dipenuhi gumpalan awan yang
bergerak teratur.
Sesekali perlambatlah laju kendaraan untuk
sekedar menikmati panorama dari atas, sungguh damai rasanya. Tak cukup dengan
danaunya yang menawan, persawahan padi di sekelilingnya juga menambah
keanggunan danau kebanggaan Indonesia ini.
Danau ini meninggalkan bekas yang dalam di memori.
Setiap kali mengingatnya, mendatang kerinduan yang dalam. Kabarnya begitu pula
dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno saat berkunjung ke
sana, pun terpesona dengan keindahan danau vulkanik itu. Untuk mengungkapkan kekagumannya
tersebut ia menulis sebuah pantun yang berbunyi: “Jika makan arai Pinang,
makanlah dengan sirih yang hijau; Jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak
mampir ke Maninjau”. Pantun yang ditulis oleh Presiden pertama RI ini, cukup
mewakili untuk menggambarkan keindahan panorama alam Danau Maninjau nan
eksotis. Buya Hamka yang lahir dan dibesarkan di Maninjau dalam buku Kenang-kenangan
70 Tahun Buya Hamka, mengatakan: “Saya sangat
terkesan dengan negeri kelahiran saya. Saya sudah sering keliling dunia, tapi
rasanya tidak ada pemandangan seindah Maninjau. Desa itu pun mempunyai arti
penting bagi hidup saya. Begitu indahnya seakan-akan mengundang kita untuk
melihat alam yang ada dibalik pemandangan itu.” Subhanallah!
Kebesarannamanya, keanggunannnya, dan
keheningannya membuat dorongan ingin selalu kembali visit ke Selingkar Danau Maninjau. Billahit Taufiq wal-Hidayah. □
AFM
Saksikan pula video PANORAMA (klik--->) KELOK44; (klik--->) PUNCAK LAWANG;
(klik--->) DANAU MANINJAU.
Sumber:
https://kuncikeyakinan-faisal.blogspot.com/2019/02/wisata-linggai-danau-maninjau.html
https://kuncikeyakinan-faisal.blogspot.com/2017/07/maninjau-negeri-para-inspirator-dan.html
https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2019/02/menikmati-pesona-danau-maninjau.html
PANORAMA KELOK 44
https://www.youtube.com/embed/YNt9gyQ0iJY
PANORAMA PUNCAK LAWANG
https://www.youtube.com/embed/itrNI9I9L94
PANORAMA MANINJAU
https://www.youtube.com/embed/MLMMQZ7aesc □□