Monday, June 6, 2016

Berke Khan Penguasa Mongol Pertama Yang Memeluk Islam





Pengantar

Pengetahuan kita tentang sejarah Islam kebanyakan terfokuskan pada dunia Islam yang ada di Arab - Timur Tengah. Studi program Islam di universitas Barat sebagian besar memiliki pendekatan Arab dan Sunni, meskipun ada banyak keragaman pelaku sejarah dalam Islam. Sebenarnya populasi Arab di Timur Tengah hanya terdiri dari sekitar 20 persen dibanding dari umat Islam keseluruhan saat ini yang Ajam (selain Arab, non Arab). Bahkan dalam program sejarah Islam, jarang ada perhatian kepada pelaku-pelaku sejarah Islam non-Arab, dan jika ada, tidak pernah dipaparkan secara rinci. Untuk mengimbangi kesenjangan ini, baiklah kita paparkan biografi singkat dari Berke Khan, seorang Penguasa Mongol pertama yang memeluk Islam, serta ringkasan dari perselisihannya yang sangat pribadi dan abadi dengan keponakan, Hulagu.


Siapakah Berke?


B
erke Khan, hidup di abad ke-13, tanggal kelahirnya yang tepat tidak diketahui. Ia adalah cucu dari Djenghis Khan, dari putra sulungnya Jochi. Djenghis Khan adalah pendiri Kekaisaran Mongol, dan seorang panglima perang yang sangat terkenal dalam sejarah. Ada beberapa ketidaksepakatan mengenai siapa orang tua Jochi ini. Börte, istri Djenghis Khan diculik oleh salah seorang suku dari pesaingnya, segera setelah pernikahannya hilang. Dia tetap berada ditangan suku saingan untuk beberapa bulan, sampai akhirnya, Djenghis menyelamatkannya. Sembilan bulan kemudian, Börte, istri Djenghis Khan, melahirkan Jochi. Dengan peristiwa penculikannya itu, meninggalkan keraguan apakah Jochi adalah anak dari Djenghis atau penculiknya, yang membawanya sebagai 'istri'.

Meskipun demikian, Djenghis tetap mengakui Jochi sebagai anaknya. Jochi adalah seorang perwira yang dapat mencapai prestasi sebagai pemimpin militer dan memberikan sumbangan besar untuk ayahnya dalam penaklukan Asia Tengah. Jochi memiliki setidaknya empat belas putra dan dua putri dari empat istrinya. Djenghis Khan membagi kerajaannya dalam beberapa bagian wilayah-wilayah Khan atau disebut Khanat. Setiap Khanat diperintah oleh putra-putranya, setelah kematiannya. Jochi meninggal enam bulan sebelum Djenghis, namun demikian Khanat Barat yang dikuasai oleh Jochi diberikan kepada putra tertua bernama Jochi Batu. Berke Khan berhasil ke Khanat dan memimpinnya, yang kemudian Khanat tersebut dikenal sebagai 'Golden Horde', setelah kematian saudaranya Jochi Batu. Berke memerintah Golden Horde dengan leluasanya (hampir secara independen) dari Khanat yang lainnya. Dia adalah orang pertama penguasa Mongol yang telah memeluk Islam. Dia meninggal pada 1266.


Memeluk Agama Islam

Sementara di kota Saray - Jük, terletak di daerah Barat Jauh - kini bernama negeri Kazakhstan, Berke Khan bertemu kafilah yang datang dari kota Bukhara. Dia bertanya kepada kepada kafilah tersebut tentang apa dan bagaimana keimanan dalam agama Islam kepada mereka. Dan kemudian setelah ia paham dan meyakini kebenaran iman Islam, ia masuk Islam melalui seorang pria bernama Sufi Sheikh. Saudara Berke, Tukh - Timur masuk Islam juga. Berke Khan adalah yang pertama dari bangsa Mongol untuk menerima Islam sebagai keyakinan agamanya.


Perang Dengan Hulagu

Keponakan Berke Khan bernama Hulagu, memerintah (khanat) Persia utara dan atas petunjuk saudaranya Mongke, menggabungkan daerah dari Persia sampai ke Mesir dan memasukkannya ke dalam Kekaisaran Mongol. Pada 1256, Hulagu berangkat dengan pasukan setidaknya 100.000 orang, pertama menuju benteng gunung Ismailiyah, sebuah daerah wilayah kekhalifahan Islam yang dihuni penduduk sekte Syiah, Ismailiyah. Dalam setahun Ismailiyah menyerah, dan pemimpin mereka, Rukn ad-Din Kurshah, ditangkap dan kemudian dibunuh. Hulagu kemudian mengalihkan perhatiannya ke Irak, dan mengirim surat kepada khalifah, al-Mustasim, menuntut penyerahan kepada kekuasaan Mongol. Khalifah, tentu saja menolaknya.

Hulagu menuju Irak, bertekad untuk menundukkan Khalifah. Beberapa daerah penduduk Syiah di Irak yang terasing dari khalifah - kurang mendapatkan perhatian dari khalifah atas daerahnya yang berpenduduk kaum Syiah. Akibatnya, kota dengan kehadiran Syiah besar seperti Najaf, Karbala, dan Mosul, menyerah kepada Mongol tanpa perlawanan. Pada Januari 1258 seluruh tentara Hulagu telah tiba di Baghdad, Irak. Mongol merebut kota dalam waktu dua minggu. Sebulan kemudian al-Mustasim dieksekusi. Baghdad, sebuah kota yang mulia, rumah para  intelektual dan seniman Islam, sebuah kota yang telah berdiri selama lebih dari enam abad, diporak porandakan dan sebagiannya dibakar habis sampai rata dengan tanah.


Banyak Warga Baghdad Dibantai Habis

Ketika berita ini sampai ke negara-negara muslim tetangga, mereka menjadi ketakutan dan menyerah tanpa perlawanan terhadap Mongol. Suriah segera dimasukkan ke dalam wilayah penaklukan Hulagu. Ketika Berke Khan mendengar dari penghancuran kota Baghdad, pembantaian warga Muslim, dan penaklukan kota-kota Muslim lainnya, ia marah, dan bersumpah untuk membalas dendam, katanya, "Dia (Hulagu) telah menghabisi semua kota dan penduduknya, kaum muslimin. Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan kenapa begitu banyak darah yang tidak bersalah menjadi korban."

Akibat perbuatannya Hulagu merasa takut akan diserang oleh Berke, dan dengan demikian menarik kembali pasukan dari Irak yang telah ditundukkannya dan pergi ke Persia, meninggalkan sedikit garnisun (pengawas militernya) di Suriah. Pada tahun 1260 orang Mongol menaklukkan sebagian besar Suriah dan berangkat lebih ke Selatan, untuk menundukkan Palestina, dan mereka berhasil. Tentara Mongol dibawah Hulagu ini tampaknya tak terkalahkan. Namun, oleh pemerintahan dibawah Mamluk Turki, yang pada saat itu menjadi penguasa Mesir, Kairo menjadi ibukota mereka, Sultan Mamluk Qutuz mengirim salah satu jenderalnya, Baybars dengan pasukannya, ke Palestina. Mamluk mengalahkan Mongol, dan dengan demikian membawa kesempatan memperluas penaklukan ke daerah-daerah kekuasaan yang di duduki Mongol, kemudian berhasil. Para pimpinan dan serdadu Mongol pada umum ditangkap dan selanjutnya dieksekusi. Mamluk segera merebut kembali Palestina dan Suriah.

Hulagu ingin membalas dendam atas kekalahan pasukannya di Palestina, dan sedang mempersiapkan untuk perang, tetapi tidak mampu untuk menangani Mamluk karena Berke Khan meluncurkan serangkaian serangan di kerajaan Hulagu di wilayah Kaukasus, memaksa Hulagu untuk menghadapinya. Berke masih marah karena Hulagu menghanjurkan Baghdad kota kekalifahan Islam. Serangan berikutnya mengakibatkan perang terbuka antara Berke dan Hulagu, konflik lebih diintensifkan karena kedua masing-masing didukung penggugat lain (yaitu Kublai dan Hulagu Arigboke) dari Khanat Timur - kini bagian dari China dan Mongolia. Hulagu didukung saudaranya Kublai, sementara Berke adalah setia kepada saudara lainnya Hulagu Ariqboke. Kedua penuntut bergabung pendukung mereka dalam perang, tetapi akhirnya, Ariqboke menyerah kepada Kublai. Hulagu dan Berke Khan keduanya menderita kekalahan serius dalam perang.

Meskipun Ariqboke tidak menjadi Khan dari Khanat Timur, Berke tidak berhasil merusak mimpi Hulagu dari kerajaan Timur Tengah termasuk Mesir. Perang masih berlangsung ketika Hulagu meninggal pada tahun 1265. Beberapa bulan kemudian, Berke meninggal juga, pada tahun 1266. Hulagu mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya di Persia sebelum kematiannya, dinastinya, Ilkhanids memerintah Persia sampai tahun 1335. Penerusnya memeluk agama Islam. Mengu-Timur, salah satu keponakan Berke, menggantikannya sebagai Khan dari Golden Horde. Intervensi Berke terhadap Hulagu, memaksa Hulagu, yang akhirnya Hulagu mengalihkan perhatiannya dari Mamluk di Barat ke konflik perseteruan dengan Berke di Timur, sebelumnya telah membawa laju perluasan lebih lanjut dari kerajaan Hulagu, tapi Berke dapat mencegah kerugian lebih lanjut dari tanah Muslim, sehingga dapat mencegah kurusakan daerah-daerah kota Muslim lainnya, yaitu terhindar dari nasib seperti kota Baghdad yang telah porak poranda.

Demikian jalan sejarah Kerajaan Mongol dan Kekhalifahan Islam yang berpusat di kota Baghdad. Sementara Pemimpin Khanat Barat yang dikenal juga dengan nama 'Golden Horde' dari sebagian wilayah Kerajaan Mongol, Burke Khan,  memeluk agama Islam, dapat menahan dari laju pendudukan dan penghancuran wilayah-wilayah Kekhalifahan Islam dari Hulagu. Kemudiannya wilayah-wilayah Islam yang diduduki Hulagu seperti Palestina dan Syria berhasil direbut kembali dari tangan Mangol oleh Mamluk. □ AFM


Sumber:

http://mvslim.com/know-berke-khan-first-mongol-ruler-embraced-islam/