“Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
[QS Al-Mujādalah 58:11]
“Para arsitek yang merancang bangunan-bangunan
yang mampu melawan gravitasi adalah mereka para matematikawan yang menciptakan
aljabar dan algoritma yang dengan itu komputer dan enkripsi data dapat
tercipta. Mereka para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat
baru untuk menyembuhkan penyakit. Mereka para astronom yang melihat ke langit,
memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi
antariksa” - mereka itu adalah para ilmuan dan penemu Muslim pada zaman
kejayaan Islam di abad tengah”. [Carli
Fiorina, CEO dari Hewlett Packard 1999-2005]
PENDAHULUAN
ejarah benua Eropa menyebutkan bahwa setelah
runtuhnya Kekaisarn Romawi Barat di abad ke-5 dan Romawi Timur (Kekaisaran Bizantium)
di abad ke-15, dunia telah memasuki Zaman Kegelapan. Zaman di mana kemajuan
sains di Eropa Barat berangsur perlahan dan hampir terhenti. Namun
sesungguhnya, di saat yang bersamaan, di belahan bumi yang lain, terdapat
peradaban yang amat maju dan sangat berpengaruh bagi dunia kita hari ini. Yaitu
peradaban Islam.
Ketika Islam mencapai masa keemasannya, kota
Cordoba dan Granada di Spanyol merupakan pusat-pusat peradaban Islam yang
sangat penting saat itu. Orang-orang Eropa Kristen, Katolik maupun Yahudi dari
berbagai wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam
di sana. Islam menjadi “guru” bagi orang Eropa. Di sini pula mereka dapat hidup
dengan aman, penuh dengan kedamaian dan toleransi yang tinggi. Mereka mendapat
kebebasan untuk berimajinasi dan ruang yang luas untuk mengekspresikan
jiwa-jiwa seni dan sastra. Selama kurang lebih 10 abad, ada banyak sekali
penemuan-penemuan hebat yang muncul dari tangan-tangan ilmuwan muslim dan
tersebar di seluruh dunia. Penemuan-penemuan yang didasarkan pada pengetahuan
Mesir Kuno, Yunani dan Romawi, India inilah yang justru pada akhirnya membantu
membuka jalan bagi masyarakat abad Renaissance Eropa.
Inilah kegemilangan Islam. Kegemilangan 1000
tahun lalu yang banyak mempengaruhi dunia kita hari ini. Kegemilangan yang
belum banyak diketahui oleh semua orang dan akhirnya membuat kita gelap mata,
menganggap bahwa bangsa Barat-lah yang telah mengecap kemajuan ilmiah pertama
kali.
Ada banyak penemuan yang sangat berpengaruh
hingga saat ini, di antaranya adalah jam gajah. Jam ini merupakan cikal bakal
terciptanya jam yang banyak kita pakai saat ini. Ditemukan oleh seorang ilmuwan
bernama Al-Jazari yang berasal dari Diyarbakir. Jam gajah ini mengombinasikan
berbagai budaya dan teknologi mulai dari India, Mesir, Yunani, China dan Arab.
Ini merupakan bentuk cerminan bahwa kegemilangan Islam telah banyak berpengaruh
di dunia. Hingga saat ini, replika jam gajah dengan ukuran aslinya, yaitu 21
kaki atau 6,4 meter berada di Dubai.
Kapal Laksamana Zheng He atau yang lebih dikenal
dengan Laksamana Cheng Ho adalah kapal kayu terbesar yang pernah ada. Kapal
yang dibuat di abad ke-15 ini memiliki ukuran 5 kali lipat lebih besar dari
kapal Christopher Colombus. Dengan menggunakan kapal yang disebut-sebut sebagai
“rumah terapung” atau “naga berenang” ini, Laksamana Cheng Ho telah melakukan
lawatan ke berbagai negara di seluruh Asia, Timur Tengah dan Asia Timur selama
28 tahun.
Lain lagi dengan Merriam Al-Astrulabi. Ia adalah
seorang astronom muslim wanita yang telah merancang dan membuat astrolobe
pertama kali. Astrolobe merupakan instrumen global
positioning yang menentukan posisi matahari dan planet-planet. Alat
ini juga digunakan untuk mengetahui waktu dan sebagai navigasi dengan cara
mencari lokasi berdasarkan garis lintang dan bujur. Bagi umat Islam, alat ini
berfungsi untuk menentukan kiblat, waktu sholat dan awal Ramadhan serta Idul
Fitri. Astrolobe ini tidak lain adalah bentuk awal dari sistem GPS yang kita
kenal hari ini.
Teori operasi bedah dalam ilmu kedokteran pun
ternyata telah ada sejak abad ke-10, bermula dari inovasi dan penemuan dari
seorang dokter muslim, Al-Zahrawi yang berasal dari Cordoba, Spanyol. Ilmuwan
yang dikenal di Barat sebagai “Albucasis” ini telah melakukan ratusan operasi
bedah saat itu dan telah memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang
konsepnya banyak digunakan hari ini. Tidak hanya itu, barang yang sering kita
temui di rumah semisal sikat gigi dan shampo pun adalah hasil pemikiran dari
ilmuwan muslim, Al-Zahrawi.
Masih banyak lagi penemuan para ilmuwan muslim
kita yang mewarnai dunia hari ini. Sebuah kesyukuran bahwa informasi seperti
ini mulai banyak tersebar di berbagai media, mulai dari buku-buku bacaan, buku
paket sekolah, artikel dan yang paling mutakhir adalah pameran.
Diprakarsai oleh sebuah lembaga non-profit, Foundation for Science, Technology and
Civilisation (FSTC) Inggris, kini kita bisa mengetahui dan memahami
kegemilangan yang dimaksud dengan lebih dekat dalam bentuk pameran. Pameran dengan
tema “1001 Inventions: Discover The
Golden Age of Muslim Civilisation” ini telah diselenggarakan di United
Kingdom (UK, Inggris) sejak tahun 2006. Tidak hanya di UK, pameran yang dibuat
sangat interaktif ini juga sudah merambah kancah internasional. Di antaranya
telah diselenggarakan di Abu Dhabi, Alexandria, Beijing, Doha, Los Angeles, New
York dan Kedah, Malaysia.
SEJARAH
001 Inventions adalah proyek yang berusaha
mendata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam, terutama
pada masa keemasannya. Proyek ini diwujudkan dalam bentuk film, penerbitan di
dunia nyata maupun dunia maya, dan berbagai pameran. Proyek ini dipimpin oleh
Ahmed Salim sebagai Producer dan Managing Director dan dikerjakan oleh ratusan
akademisi. Organisasi ini memiliki basis penggemar lebih dari 60 juta orang,
dan menghasilkan pengunjung pameran lebih dari 3 juta orang.
1001 Inventions pertama kali diluncurkan pada
tahun 2006 melalui pameran keliling yang dimulai dari Manchester Museum of
Science and Industry serta peluncuran buku versi hardcover. Pameran pertama ini dilanjutkan menjadi pameran keliling
Britania Raya, antara lain di Birmingham Thinktank, Glasgow Science Centre,
National Museum Cardiff dan Museum of Croydon. Pameran yang sama juga diadakan
di gedung Parlemen Inggris di London, Parlemen Eropa di Brussels, dan PBB di
New York.
PAMERAN
royek ini digelar diberbagai belahan dunia serta
mendapat dukungan dan pujian dari beberapa politisi dan pemimpin dunia, di
antaranya dengan memberikan sambutan pada pembukaan pameran di masing-masing
negara, seperti:
Pameran 1001 Inventions di Swedia
Pangeran Carl Philips dari Swedia yang berbicara
pada pembukaan pameran 1001 Inventions di Karlstad tanggal 30 Agustus 2013
menyatakan, "Saya berharap sebanyak mungkin masyarakat dapat datang
berkunjung", yakni pameran yang disebutkannya sebagai "Indah dan
mendidik".
Pameran 1001 Inventions di UK
Ketika berbicara pada pembukaan pameran 1001
Inventions di Museum Sains di London pada Januari 2010, Ketua dewan museum,
Lord Waldegrave of North Hill menyebut pameran ini sebagai "sebuah materi
ajar yang sangat bagus" dan menggambarkannya sebagai "dilakukan
dengan imajinasi dan bakat yang bagus, juga tingkat keilmiahan yang baik."
Sebelumnya Pameran juga pernah dibuka di Gedung Parlemen Inggris pada Oktober
2008.
Pameran 1001 Inventions di Turki
Di Istanbul, pameran ini diresmikan oleh Perdana
Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dalam upacara pembukaan gala pameran 1001
Inventions yang berlangsung hingga 5 Oktober 2010.
Pameran 1001 Inventions di Malaysia
Mentri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary
Clinton memberikan pembukaan untuk pameran 1001 Inventions di California
Science Center, Los Angeles. yang digelar hingga tanggal 31 Desember 2011
Sebelumnya Pameran juga telah dibuka di Markas PBB di New York pada 12 November
2008.
Di Malaysia, pameran ini digelar di Pusat Sains
Negara di Kuala Lumpur pada 2 Oktober 2013 hingga Februari 2014 yang dibuka
oleh Deputi Perdana Menteri Malaysia sekaligus Menteri Pendidikan, Tan Sri
Dato’ Haji Muhyiddin bin Mohd Yassin.
Pada tanggal 16 Januari 2016, atas inisiatif
Presiden Youthcare, Mokhamad Kusnan, penulis dan tim Youthcare yang berjumlah
30 orang berkesempatan mengunjungi pameran ini secara langsung di Museum Negeri
Kedah, Malaysia. Pameran yang didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan,
Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan serta Jabatan Kemajuan Islam Malaysia
ini mendapat respon yang sangat baik dari warga Negeri Kedah dan 12 negeri
bagian Malaysia lainnya. Menurut salah seorang panitia yang bernama Hidayu
Ahmad mengatakan bahwa waktu masa liburan sekolah Januari lalu tercatat 50-100
orang setiap harinya berkunjung ke pameran ini.
Sebelum memasuki ruang pameran, peserta diajak
untuk menyimak film The Library of Secrets, sebuah film pengantar singkat yang
memperkenalkan tokoh-tokoh kegemilangan Islam. Pameran yang ditempatkan di
lantai pertama Museum Negeri Kedah ini terbagi menjadi 5 zona, yaitu zona alam
semesta, zona rumah sakit, zona dunia, zona sekolah dan zona teknologi. Setiap
zona menampilkan berbagai penemuan yang terkait dengan tema zona masing-masing.
Seperti pembahasan tentang rasional angka modern yang berada di zona sekolah
dan juga pembahasan tentang rahasia kosmos yang berada di zona alam semesta.
Terdapat 60 jenis bahan pameran yang dapat
dinikmati oleh segala usia. Ditambah lagi dengan adanya informasi yang
disajikan secara menarik. Selain dengan membaca, kita juga bisa mendengar informasi
itu melalui telepon genggam, seakan kita tengah belajar langsung dengan para
ilmuwan muslim. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Melayu, bahasa
Arab dan bahasa Inggris. Ada banyak juga permainan yang digunakan sebagai media
pembelajaran agar kita lebih memahami informasi yang ada. Seperti game mencari
10 benda penemuan muslim di rumah kita, permainan mendiagnosa penyakit dan
menentukan obatnya, game mencari gugusan bintang dan yang tidak bisa dilewatkan
adalah Abbas bin Firnas game.
Selain itu, terdapat juga stand yang menjual
berbagai jenis barang 1001 Inventions, mulai dari jaket, botol minum, buku dan
kaos dengan harga yang beragam. Uniknya, para panitia pun berpakaian layaknya
para ilmuwan. Ada yang berperan sebagai Laksamana Cheng Ho, Al-Jazari dan
lain-lain.
Pameran yang dilaksanakan di Kedah ini telah
resmi dibuka sejak tanggal 3 November lalu dan akan terus berlanjut hingga
bulan Maret 2016. Berdasarkan keterangan dari salah seorang panitia, setelah
dari Negeri Kedah ini mereka akan menuju Negeri Pahang untuk menyelenggarakan
pameran yang sama. Sangat disayangkan memang bahwa pameran ini belum ada di
Indonesia, tapi kita tetap berharap suatu saat pameran ini bisa diselenggarakan
di sini agar lebih banyak orang lagi yang memahami kegemilangan Islam.
Mokhamad Kusnan selaku Presiden Youthcare yang
menjadi pimpinan rombongan saat itu, menyampaikan, “Keimanan itu
bersumber dari pemahaman. Pemahaman bersumber dari pengetahuan. 1001 Inventions
Exhibition membuka mata selebar-lebarnya bahwa Islam itu adalah rahmatan lil
‘alamin. Membuka dan membuat peradaban baru. Betapa peradaban dunia yang
sekarang kita nikmati, bersumber dari Islam. Dan itu hanya bisa kita yakini
saat langsung menyaksikan 1001 Inventions Exhibition, 16 Januari 2016 lalu di
Kedah, Malaysia.”
Pameran 1001
Inventions di Negara-Negera Timur Tengah
Di Arab Saudi pameran diadakan di Aramco
Cultural Park, Dhahran pada Juni 2012 di Qatar diadakan di Museum of Islamic
Art Park, Doha pada 16 Oktober 2012 yang dibuka oleh Emir Qatar, Syeikha
Mayassa bint Hamad bin Khalifa Ats-Tsani. Di Uni Emirat Arab diadakan di Abu
Dhabi Pada 19 November 2011 yang dibuka oleh Syeikh Nahyan bin Mubarak
Al-Nahyan, Menteri Pendidikan Tinggi dan Penelitian Sains.
BUKU
royek ini juga diwujudkan dalam bentuk buku
tercetak, yang ditulis dalam tiga bahasa, Inggris, Arab, dan Turki, dan
disertai pula penerbitan edisi khusus untuk anak-anak. Buku ini juga
diterbitkan dalam versi bilingual, bahasa Inggris dan bahasa Melayu, dalam
terbitan di Malaysia.
Buku yang ditujukan untuk pembaca umum,
mahasiswa, juga ilmuwan ini disusun oleh Salim T. S. Al-Hassani, Profesor Emeritus Teknik Mesin. Saat ini
menjadi Profesor Kehormatan di Fakultas Humaniora di Universitas Manchester. T. S.
Al-Hassani menjabat sebagai ketua Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban di
Manchester, Inggris.
Dalam ulasan yang ditulis pada Library Journal dinyatakan
bahwa buku ini membahas tentang masalah kurangnya pemahaman pada sebagian orang
Barat tentang bagaimana umat Muslim telah ikut memberi kontribusi terhadap
peradaban dunia. Buku ini didesain sebagai katalog yang berkualitas tinggi
tentang teknologi yang telah ditemukan oleh umat Islam, mulai dari masa awal
Islam maju hingga ke era modern. Isi buku dibagi menjadi tujuh kategori mulai
dari lingkungan rumah, sekolah, pasar, rumah sakit, kota, dunia, dan alam
semesta. Setiap babnya lengkap dengan "inti sari" dari setiap
penemuan, informasi biografis tentang tokoh-tokoh yang menemukannya, dan gambar
yang penuh warna, foto, atau diagram yang rinci dari perangkat yang rumit.
Kutipan penting dan catatan sisi membantu melengkapi teks utama. Bagi para peneliti
akan merasakan manfaat pada bagian referensi, yang memuat daftar sumber daya
tambahan ilmiah dari setiap penemuan. Juga termasuk sebuah indeks dan daftar
istilah bahasa Arab yang cukup membantu.
Pangeran Charles dari Wales telah menulis kata
pengantar dari buku 1001 Inventions edisi terbaru yang diterbitkan oleh
National Geographic. Dalam prakatanya ia berkata:" Saya gembira melihat
kesuksesan dari usaha inisiatif yang dari 1001 Inventions ini, yang menampilkan
dan mengenalkan banyak perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kemanusiaan yang saling berbagi di antara
dunia Islam dan Barat."
FILEM
ebagai bagian integral dari pertunjukan keliling
proyek 1001 Inventions, dibuatlah sebuah film yang berjudul 1001 Inventions and The Library of Secrets yakni
sebuah film bertema pendidikan yang dibintangi oleh Sir Ben Kingsley seorang
aktor pemenang piala Oscar, lihat video (klik --->) The Library of Secrets, yang berperan sebagai Al-Jazari, seorang
teknisi terkemuka dari abad ke-12, yang menyampaikan tentang kekayaan dari
penemuan dan majunya dunia muslim dari abad ke-7 hingga abad ke-17 atau abad
ke-20 terhitung runtuhnya kekhalifan Turki Utsmani tahun 1924. Film ini telah
memperoleh beberapa pengakuan internasional, di antaranya seperti:
Film Terbaik (Seni dan Kemanusiaan) dari New York
Festival 2010, selain itu film ini juga memenangkan delapan penghargaan lain
pada festival tersebut; Film Terbaik (Pendidikan) dari Cannes Corporate Media
and TV Festival 2010; Film Pendidikan Terbaik dari US International Film
Festival, 2010 di Los Angeles, selain itu film ini juga memenangkan tiga
penghargaan lainnya dalam festival film tersebut; Film Tebaik (Pendidikan) dari
IVCA Awards 2010 di London; Film Tebaik (Pendidikan) dari World Media Festival
2010 di Hamburg.
PENUTUP
ernyata peradaban Islam di Abad Tengah itu maju!
Di saat ilmuwan di dunia lain di Abad Tengah masih berada pada Zaman Kegelapannya,
ternyata ilmuwan Muslim kita mampu menghasilkan penemuan-penemuan yang luar
biasa dan sangat berpengaruh sampai ratusan tahun selanjutnya, sampai kini.
Sebagaimana yang dikatakan Carli Fiorina, CEO dari Hewlett Packard produsen
Industri komputer Amerika mengatakan:
“Para
arsitek yang merancang bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi adalah
mereka para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma yang dengan
itu komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Mereka para dokter yang
memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk menyembuhkan penyakit.
Mereka para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan
membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa” - mereka itu adalah
para ilmuan dan penemu Muslim pada zaman kejayaan Islam di abad tengah.
Maka, benarlah janji Allah dalam surah Āli ‘Imrān
ayat 110 bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang Allah utus di muka bumi ini.
Meminjam istilah Yuval Noah Harari penulis buku: Sapiens, A Brief History of
Humandkind menyebutkan manusia itu adalah manusia “Homo Deus” - “Manusia Khalifah”.
Sebagai seorang Muslim, patutlah kita bangga
dengan keislaman kita dan kegemilangan yang telah diraih oleh para pendahulu.
Lantas, tersisa pertanyaan, prestasi apa yang ingin kita banggakan di hadapan orang-orang
yang tidak menyenangi Islam? Sesuai dengan tagline
- ucapan penutupnya dari 1001 Inventions, “Explore
The Past Inspire The Future”, mari kita belajar dari masa lalu dan
memberikan inspirasi bagi masa depan. Islam dan umat Islam hadir sebagai rahmat,
yaitu untuk kehidupan manusia yang damai dan menjaga alam lingkungan dari kerusakan
ekosistim. Billahit Taufiq wal-Hidayah.
□ AFM
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2016/01/26/78672/78672/#ixzz5beYp0uGd
https://id.wikipedia.org/wiki/1001_Inventions
https://en.wikipedia.org/wiki/Carly_Fiorina
https://id.wikipedia.org/wiki/Keruntuhan_Kekaisaran_Romawi_Barat
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_Romawi_Timur
Dan sumber-sumber
lainnya. □□