Tuesday, September 6, 2016

Ilmu Falaq dan Kenapa Ada Bulan Tampak Merah






ILMU FALAQ

A
stronomi disebut juga sebagai Ilmu Falaq adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit, khusunya bumi, bulan dan matahari, pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. Ilmu Falaq disebut juga ilmu hisab (alhisāb - perhitungan), karena ilmu ini menggunakan perhitungan. Ilmu Falaq disebut huga ilmu rashd (al-rashd - pengamat). Ilmu Falaq disebut juga ilmu miqat (al-mīqat - batasbatas waktu), karena ilmu ini mempelajari batas-batas waktu. Ilmu Falaq disebut juga ilmu haiah (alhīah – keadaan), karena ilmu ini mempelajari keadaan benda-benda langit.

Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab sudah memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu astronomi, tetapi belum terumuskan secara ilmiyah. Ilmu astronomi terumuskan dan berkembang pada masa Bani Abbasiyyah sebagai hasil dari akulturasi budaya Persia, India dan Yunani. Terutama sejak munculnya gairah penerjemahan buku ke dalam bahasa Arab baik yang diterjemahkan oleh pelajar Nashrani, penyembah berhala, maupun pelajar Islam sendiri. Buku-buku karya ilmuan terdahulu seperti “Al Magest” karya Ptolomeus, buku-buku Plato dan Aristoteles. Dan tokoh yang terkenal Al-Khwarizmi, ia menulis buku berjudul “Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah” sekitar tahun 825. Kemudiannya, buku ini sangatlah mempengaruhi pemikiran ilmuan Eropa. Dan, Abul Abbas Ahmad Al-Farghani, dengan karyanya “Nujum wal Harakāt Al-Samāwiyah” yang dengan itu ia dinobatkan sebagai pionir dalam bidang astronomi modern.

Ruang Lingkup Ilmu Falaq pada garis besarnya dibagi menjadi dua macam yaitu ilmu Falaq Ilmiy, dan ilmu Falaq Amaliy. Ilmu Falaq Ilmiy disebut juga Theoritical Astronomy, Ilmu Falaq Amaliy disebut juga Practical Astronomy. Ilmu Falaq Amaliy inilah yang oleh masyarakat disebut sebagai Ilmu Falaq atau Ilmu Hisab.

Bahasan Ilmu Falaq yang dipelajari, ketika itu, dalam Islam terutama yang ada kaitannya dengan pelaksanaan ibadah, sehingga pada umumnya Ilmu Falaq ini mempelajari 4 bidang, yakni: (1) Penentuan: Arah Kiblat dan bayangan arah kiblat; (2) Penentuan: Waktu-waktu Shalat; (3) Penentuan: Awal bulan terutama bila mulainya bulan Ramadhan sehubungan dengan mulai Puasa, dan bulan Dzulhijjah terutama waktu menentukan wuquf di Arafah (Idul Adha); (4) Perhitungan: Gerhana bulan datang.

Perkembangan astronomi di Eropa dimulai oleh Yunani sebagai peletak dasar teori metode ilmiah. Setelah itu Muslim sebagai generasi pelanjutnya. Minat ini oleh Islam berkenaan dengan motivasi ilmu dari ayat-ayat Al-Qur’an dan kegunaan praktisnya dalam menentukan arah dan waktu-waktu sholat lima waktu. Terutama ketika kaum muslimin telah menyebar ke wilayah yang luas seperti dari jazirah Hijaz ke jazirah Syam (sekarang meliputi Siria, Lebanon, Iran, Irak, Palestina), Mesir, Al-Andalus (Spanyol Islam) dan lai-lain negeri yang dilakukan oleh para pedagang Islam dan penjelajah Muslim ke daerah-daerah yang jauh seperti Asia Tenggara, China, bahkan Amerika.

Setelah runtuhnya kekhalifahan Islam dengan sendirinya pengetahuan yang dikembangkan Islam beralih dan di pelajari Barat. Ilmuan yang terkenal pada masa itu adalah Copernicus, ia berpendapat bahwa semua planet dan matahari tidak mengelilingi bumi hanya bulan saja yang mengelilinginya, teori ini dinamakan Heliosentris. Teori ini diperkuat oleh Girdeno Bruno dan Galileo Galilei. Mereka tidak sependapat dengan teori Geosentris dari Ptolomeus kecuali golongan gereja yang berkuasa ketika itu, sehingga menghantarkan Galileo Galilei dan Copernicus kepada kematian. Meskipun, saat itu teori tersebut dilarang oleh kaum gereja, tetapi mereka tetap melanjutkan dan membuktikn bahwa teori yang mereka anggap itu benar, seperti Johannes Kepler, Tycho Brahe, Isaac Newton.



KENAPA ADA BULAN TAMPAK MERAH

P
ara ahli astronomi memprediksi Bulan Purnama berikutnya akan terjadi “Full Sturgeon Moon” (Bulan Bulat Yang Berwarna Merah), pada tanggal 18 Agustus 2016 yang lalu. Pada waktu itu jika cuaca baik akan mencapai puncaknya pada jam 05:27 EDT (09:27 GMT), tapi dapat dilihat juga pada sehari sebelum dan setelah hari puncaknya.



Sebenarnya Bulan terlihat terang bersinar di malam hari, bukan karena bulan itu bercahaya, tetapi bercahayanya bulan karena diperoleh dari sinar matahari. Mataharilah sumber cahaya yang dapat menerangi bulan dan bumi.

Bulan terlihat terang dari Bumi di malam hari, karena pada waktu itu cahaya matahari menyinari langsung dan ditangkap oleh bulan. Kadang kala bentuk bulan seperti bulan sabit. Kala yang lain, menyinari bulan hanya setengahnya. Di kala berikutnya, menyinari seluruh permukaan bulan, dengan itu bulan terlihat bulat penuh. Bentuk Bulan semacam itu hanya dapat dilihat dari permukaan belahan Bumi yang membelakangi matahari. Kedudukan Belahan Bumi seperti itu menjadi gelap, disebut malam hari. Dengan itu benda-benda langit terlihat seperti Bulan ini dan Bintang-Bintang yang berkelip-kelipan di malam hari.

Meskipun Bumi benar-benar menghalangi atau mencegah sinar Matahari langsung mencapai permukaan Bulan, namun Bulan masih terlihat dengan mata telanjang selama terjadinya gerhana Bulan Total. Lihat gambar dibawah.



Hal ini disebabkan atmosfer Bumi membias sinar Matahari menjadi warna merah, dengan itu secara tidak langsung tetap menyinari daerah Umbra Matahari sebagai sebagian dari daerah lintasan garis edar Bulan. Dan ketika itu bulan masuk melintasi daerah Umbra Matahari, maka tampaklah permukaan bulan menjadi merah, ketika itu. Firman Allah Pencipta dan Pemelihara Alam semesta menerangkan dalam surat Ar-Rahmān, surat ke-55, ayat 5 kepada kita sebagai berikut:

Asy-Syamsu wal-Qomaru bihusbān.
Artinya:
Matahari dan Bulan beredar menurut perhitungan.

Diayat yang lain Allah Yang Mahakuasa menyebutkan:

Inna fā khalqis samāwāti wal ardhi wakhtilāqil laili wan nahāri la āyātil li Ūlil Albāb.

Artinya:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantuan malam dan siang terdapat tanda-tanda (clue, isyarat, fenomena dari Allah Maha Pencipta) bagi Ulil Albab (bagi orang yang berakal, ahli astronomi, ahli ilmu falaq). [QS Āli ‘Imrān 3:190] [1]

Dengan itu ahli Astronomi dan ahli-ahli yang berkaitan dengan itu dapat memprediksinya seperti tajuk diatas. Untuk jelasnya saksikan visualnya melalui video NASA ini. Billahit Taufiq wal Hidayah. □ AFM


Saksikan Pula tayangan video youtube NASA ini:
https://www.youtube.com/embed/5gzgSuJM5O8

Referensi:

wwwspacecom/full moon calendar dan NASA
https://id.wikipedia.org/wiki/Falak□□□