M
|
ari kita ingat kembali warisan kita yang besar dan mulia. Cara dengan melakukan
survey singkat. Yaitu apa yang telah Islam kontribusikan untuk dunia dalam peradaban,
pendidikan, budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak seperti sejarah awal Kristen, di mana Agama dan Sains adalah
dua elemen yang terpisah, sementara itu dalam Islam tidak. Studi Ilmu selalu
kompatibel dengan Islam.
Banyak
generasi muda Islam yang putus asa ketika mereka melihat standar hidup umat
Islam di seluruh dunia kebanyakan miskin, dan peluang mereka untuk maju seolah
terbatas. Mereka juga tahu status perkembangan teknologi di negara-negara
Muslim belum begitu maju dibanding dengan Barat.
Dari pengamatan ini, mereka segera melompat ke kesimpulan bahwa negera-negara Muslim ini ‘terbelakang’. Alasannya karena Islam tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi dari zaman; terbatasnya kemampuan mengasimilasikan pengetahuan baru. Lebih jauh lagi mereka mengatakan bahwa sebenarnya Islam bertentangan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Islam tidak kompatibel dengan ilmu pengetahuan.
Kendatipun begitu, beberapa orang Islam lainnya, telah mempelajari sejarah Islam, kemudiannya akan tahu, kesimpulan yang dibuatnya itu benar-benar suatu kekeliruan dan kesalahpahaman besar.
Dari pengamatan ini, mereka segera melompat ke kesimpulan bahwa negera-negara Muslim ini ‘terbelakang’. Alasannya karena Islam tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi dari zaman; terbatasnya kemampuan mengasimilasikan pengetahuan baru. Lebih jauh lagi mereka mengatakan bahwa sebenarnya Islam bertentangan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Islam tidak kompatibel dengan ilmu pengetahuan.
Kendatipun begitu, beberapa orang Islam lainnya, telah mempelajari sejarah Islam, kemudiannya akan tahu, kesimpulan yang dibuatnya itu benar-benar suatu kekeliruan dan kesalahpahaman besar.
Sekarang
mari kita melakukan review singkat tentang kontribusi Islam yang sesungguhnya
bagi peradaban dunia seperti kita tahu dari mempelajari sejarah peradaban
kejayaan Islam berikut ini.
Ilmu Hitung Trigonometri
Orang-orang Islam Arab telah mengembangkan fungsi-fungsi hitungan dalam
trigonometri seperti yang dilakukan oleh Ibnu Musa dalam karyanya Hisāb – Al Jab – Wal Muqābala
(Perhitungan Integrasi dan Persamaan) disajikan dalam 800 contoh di abad ke-8.
Karyanya telah diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin masih digunakan
sampai abad ke-16, buku karya Ibnu Musa ini dipakai sebagai buku utama (textbook) di Eropa.
Aljabar dan Geometry
Muhammad bin
Musa Al-Khawarizmi dianggap salah satu pendiri Aljabar. Kata ‘Alogaritma’ atau ‘Algorizm’
berasal dari namanya atau nama kota Khawarizm (Kheva), sekarang Uzbekistan,
tempat diimana ia dilahirkan. Ia mengadopsi penggunaan ‘cipher’ (nol), yang
berasal dari India beberapa abad sebelumnya, dimana angka ‘nol’ ini adalah ‘bilangan
angka pokok’ yang mempunyai kedudukan sangat penting. Kemudiannya mempunyai
fungsi yang sangat berguna dalam aritmatika dan sistim decimal (karena
sebelumnya Barat tidak mengenal angka ‘nol’ seperti dalam ‘angka Romawi’ tidak
mengenal angka melainkan ‘angka huruf’). Kata angka ‘nol’ berasal dari turunan
bahasa Arab ‘sifr’ atau ‘cipher’. Karya rintisan Al-Khawarizmi pada sistim
angka dikenal sebagai “Algoritma” atau “Algorizm”. Selain memperkenalkan angka
Arab (Arabic Number) seperti 1, 2, 3 4, 0 (nol) dst., ia
mengembangkan beberapa prosedur aritmatika, termasuk operasi pada pecahan.
Tokoh besar
lain dalam matematika adalah Omar Khayyam, ia memperkenalkan kepada dunia dalam
pemecahan masalah ‘pangkat dua’ dari geometri an aljabar. Tokoh lainnya
Nasiruddin, ia menulis risalah pada trigonometri segiempat, serta geometri
biasa dan geometri bola.
Fisika dan Kimia
Kamaluddin meneliti pembiasan sinar matahari ketika hujan turun dan
menawarkan penjelasan tentang asal-usul terjadinya pelangi primer dan sekunder.
Kisah penemuan pendulum dan presentasi dari sebuah jam air untuk Kaisar
Charlemagne oleh Harun Al-Rasyid seorang yang sudah terkenal.
Sejarawan besar Gibbons menulis dalam bukunya tentang “Kemunduran dan
Kejatuhan” Kekaisar Romawi, jilid 5, menerangkan bahwa ilmu kimia Barat
berutang budi kepada umat Islam, karena dari umat Islamlah berasal ilmu kimia
itu dan mereka menyempurnakannya.
Ilmu Pengetahuan Mekanika
Ilmu mekanika berkembang dalam tangan orang Islam, karena kejeniusan
penanganannya. Musa bin Shakir menjelaskan bahwa berkat adanya peralatan, dengan
seratus macam peralatan mekanik ilmu mekanika berkembang. Hal ini didapati dari
‘Buku Pintar’ Musa bin Shakir. Risalah Islam lainnya yang luar biasa disini
termasuk karya Abdul Fiaz bin Al Raz dalam bukunya Al Kitab Fi Ma’rifat Al-Hiya
Al-Handasiyyah (Kitab Pengetahuan Geometris, berkat kecerdikan menciptakannya).
Dan Al Kitāb Mīzanal-Hikmah (Buku tentang Keseimbangan dan kebijaksanaan) oleh
Al-Khazini. Dalam bukunya dia juga menjelaskan bagaimana cara melakukan penimbangan
berat yang tepat, dan penentuan berat jenis zat.
Kamera Obskura
Dalam bidang
optik, ‘Camera Obscura’ diciptakan oleh Ibnu Haytham pada tahun 1038. Ia
sebagai penemu prinsip bekerjanya kamera obskura.
Teori Relativitas
Qadhi Abu Bakr telah mengembangkan teori relativitas pada abad ke-8
dalam ruang dan waktu dengan cara persamaan matematika dan astrofisika.
Bayangkan, Einstein bahkan diri dan teorinya belum lahir di dunia Barat, yang
mengemukakan teori yang sama tentang relativitas, lama kemudian di abad ke-20 ini
baru dikemukakannya.
Geografi
Jauh sebelum geografi menjadi perhatian manusia, ilmuan Muslim telah
menetapkan bahwa bumi itu bulat pada abad ke-9, dan peta pertama dunia dibuat
selama kekhalifahan Ma’mun.
Pembuatan Kertas
Pembuatan
kertas adalah salah satu keterampilan yang paling awal dicapai
oleh umat Islam. Pada awal abad ke-8, kertas berkualitas tinggi telah diproduksi di Samarkan.
Mesir dikenal memiliki pabrik kertas pertama di tahun 900. Naskah Arab awal
yang ditulis di atas kertas yang telah ditemukan adalah Gharib Al Hadith oleh Abu 'Ubayed, tahun 837. Hal ini dapat dilihat di Belanda, disimpan di perpustakaan Universitas Leiden.
Industri Maju
Di bawah pemerintahan Islam di Spanyol,
disebut juga Al-Andalus atau Spanyol Islam telah
ada pusat industri. Spanyol Islam ini adalah salah satu kerajaan Islam terkaya dan paling padat penduduknya di banding negara-negara Eropa. Spanyol Islam merupakan negeri Muslim terkemuka di bidang pertenunan wol, produksi kain sutra, tembikar, perhiasan, produksi
bahan dari kulit dan industri parfum. Pada Abad Pertengahan,
perdagangan dunia dikendalikan oleh Muslim di Spanyol dan Baghdad Bukhara dan Samarkan sebagai
pusat untuk pameran dunia, tetap seperti
itu, sampai abad ke-16. Bayt Al-Hikmah di sebut
juga “The House of Wisdom” atau Lembaga Intelektual Muslim di Kairo mempunyai dua juta buku. Perpustakaan di Tripoli mengoleksi sekitar tiga juta buku,
akan tetapi perpustakaan tersebut telah dibakar oleh orang-orang Kristen selama Perang Salib
pertama.
Keajaiban Quran
Mari kita mempertimbangkan banyak fakta-fakta ilmiah yang disebutkan
dalam Al-Qur’an. Antara lain seperti fakta bahwa bumi itu sebelumnya merupakan
dari Matahari dan setelah pemisahan menjadi tempat layak huni bagi umat manusia , QS 21:30. Hal tersebut
tersusun dari sub-atom partikel (zarrah], QS 10:61. Bahwa embrio dalam rahim
ibu terselimuti oleh tiga penutup epitel, QS39:6. Bahwa setiap manusia memiliki
sidik jari yang unik, QS 75:4. Dan seterusnya. Ada banyak lagi fakta ilmiah
lainnya di dalam Al-Qur’an.
Sayangnya,
Barat sekarang ini memegang sampai kepada puncaknya dan umat muslimin kini
telah tertinggal jauh. Namun, kejatuhan itu bukan karena (ajaran) Islam,
sebagaimana Barat kita percaya mereka telah maju, tapi semuanya itu karena
kelalaian semata atas kaidah-kaidah Islam yang tidak lagi kita laksanakan
seperti umat yang lalu kerjakan. Kita harus menyadarinya bahwa kita telah
menyangkal sendiri, bahwa Islam adalah agama yang paling progresif, yang
sebenarnya merupakan ajaran hidup dengan ruang lingkup yang sangat luas. Seperti yang telah tercatat
dalam sejarah yang telah diuraikan diatas.
Tentu saja, hidup adalah usaha dan perjuangan yang sangat keras. Namun, usaha
dan perjuangan adalah dorongan naluri dari sifat manusia. Perjuangan adalah jalan dengan usaha, sebagai sarana untuk
mencapai supaya berhasil atau target tercapai. Tapi, usaha dan perjuangan itu sendiri
bukan keberhasilan atau keberhasilan itu sendiri. Hubungan usaha dan hasil
dapat digambarkan atau dapat dialami, seperti kadang usaha berhasil, kadang
tidak. Kita harus berusaha dan berjuang, tapi pada saat yang sama berdo’alah. Rangkaian
usaha dan berjuang yang disertai do’a disebut tawakal. Yaitu yakin kepada ketetapan
Allah, karena takdir bisa mengganti kenyataan. Kita harus percaya kepada Allah
bahwa segalanya untuk kebaikan kita, karena sukses (keberhasilan) tidak
bergantung hanya pada usaha dan perjuangan seseorang, ada faktor x (faktor takdir).
Selanjutnya, usaha dan perjuangan ini sendiri ditakdirkan Allah (yang mesti
kita lakukan).
Manusia, Muslim dalam hal ini, harus melakukan usahanya yang terbaik, kemudian setelah itu (tentang hasilnya) berserah diri kepada Allah, Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah swt membukakan hati pintu kita, dengan itu cahaya kemajuan menjadikan kita sadar untuk maju dan berkembang lagi. Insya Allah We will Great Again. Allahu 'Alam bish-Shawab. Billahit Taufiq wal-Hidayah □ AFM.
Manusia, Muslim dalam hal ini, harus melakukan usahanya yang terbaik, kemudian setelah itu (tentang hasilnya) berserah diri kepada Allah, Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah swt membukakan hati pintu kita, dengan itu cahaya kemajuan menjadikan kita sadar untuk maju dan berkembang lagi. Insya Allah We will Great Again. Allahu 'Alam bish-Shawab. Billahit Taufiq wal-Hidayah □ AFM.
Bahan Bacaan Tambahan:
Contribution
of Islam to the World’s Civilization
Let us remember our great and glorious heritage by briefly surveying
what Islam has already contributed to the world's civilization, education,
culture and to scientific development. Unlike Christianity where Religion and
Science are two separate elements, the study of Science has always been
compatible with Islam.
Many young Muslims are discouraged when they see the poor standard of
living of Muslims throughout the world and their limited opportunities. They
also know the undeveloped status of technology within the Muslim countries in
comparison with the West. From these observations, they immediately leap to the
conclusion that the Muslim countries are ‘backward’, because Islam cannot adapt
itself to the changing conditions; cannot assimilate new knowledge. Some even
go so far as to say that Islam is actually against progress and against
scientific advancement. However, those Muslims who have studied the later part
of Islamic history will know that this is a complete fallacy and misconception.
Let us do a brief review of the contribution of Islam to civilization as we know it.
Trigonometry, Sine, Tangent, Co-Tangent
The Arabs developed these functions in trigonometry and Ibn Mōsā's work Hisāb-Al
Jab-Wal Muqābala (The Calculation of Integration and Equation) presented
800 examples in the 8th century CE. His work was translated from
Arabic into Latin and until the 16th century CE, it was Europe's
main textbook on the subject.
Algebra and Geometry
Muhammad bin Mōsā Al-Khawārizmi is considered to be one of the founders
of Algebra. The word ‘Algorithm’ or 'Algorizm' is a corruption of his name or
the name of the town Khwārizm (Kheva), in what is now Uzbekistan, where he was
born. He adopted the use of ‘cipher’ (zero), that was devised in India some centuries
earlier, a numeral of fundamental importance, leading up to the so-called
arithmetic of positions and the decimal system. The very word ‘zero’ is a
derivative of the Arabic ‘sifr’ or ‘cipher’. His pioneering work on the system
of numerals is well known as "Algorithm," or "Algorizm." In
addition to introducing the Arabic numerals, he developed several arithmetical
procedures, including operations on fractions.
Another great mathematician was Omar Khayyām, who offered to the world
geometric and algebraic solutions of the second degree. Nasēruddēn wrote the
treatise on quadrilateral trigonometry, as well as plain and spherical
geometry.
Physics and Chemistry
Kamāluddēn examined the refraction of sunlight in raindrops and offered an explanation of the genesis of primary and secondary rainbows. The story of the invention of the pendulum and the presentation of a water clock to Emperor Charlemagne by Hārōn Ar-Rashēd is well known.
The great historian Gibbons wrote in his Decline and Fall of the
Roman Empire (Volume 5) that the science of chemistry owes its origin and
improvements to the Muslims.
Science of Mechanics
The development of the science of mechanics in Islam is an act of genius. Mōsā bin Shākir described one hundred pieces of mechanical equipment in his book of artifices. Other outstanding Muslim treatises included Al Kitāb Fi Ma`rifat Al-Hiya Al-Handasiyyah (The Book of the Knowledge of Ingenious Geometrical Contrivances) by Abul Fiaz bin Al Raz and Al Kitāb Mēzanal-Hikmah (The Book of Balance and Wisdom) by Al-Khazini. He also did work on accurate weighing, and determination of the specific gravity of substances.
Camera Obscura
In the field of optics, Camera Obscura was invented by Ibn Haytham in 1038 CE.
Theory of Relativity
Qādhi Abu Bakr had developed the theory of relativity in the 8th century CE in terms of time and space by means of mathematical equations and astrophysics. Imagine, Einstein was not even born in the Western world, who propounded the same theory of relativity much later in the 20th century CE.
Geography
As far as geography was concerned, Muslim scientists established that the world was round in the 9th century CE, and the first map of the globe was made during the Caliphate of Ma’mōn.
As far as geography was concerned, Muslim scientists established that the world was round in the 9th century CE, and the first map of the globe was made during the Caliphate of Ma’mōn.
Paper Making
This was one of the earliest skills attained by the Muslims. As early as the 8th century CE, high quality paper was being manufactured in Samarqand. Egypt was known to have its first paper mill in the year 900 CE. The earliest Arabic manuscript written on paper that has been discovered is the Gharēb Al Hadēth by Abu ‘Ubayed, dated 837 CE. It can be seen in Holland preserved in the library at the University of Leyden.
Advances in Industry
Under Islamic rule, Spain
was an industrial center. It was one of the wealthiest and most thickly
populated of the European countries. Muslims were leading in weaving wool,
producing silk, pottery, jewelry, leather and perfume industry. In the Middle
Ages, world trade was commanded by Muslims and Baghdad
Bukhāra and Samarqand remained centers for world fairs until the 16th
century CE. The Bayt Al-Hikmah at Cairo
contained two million books, the library at Tripoli
contained some three million, but this library was burned down by the
Christians during the first Crusade.
Miracles of the Quran
Let us consider
the hundreds of scientific facts mentioned in the Holy Quran. For example, the
fact that the earth was previously a part of the sun and after its separation,
it became a habitable place for humankind, as mentioned in chapter 21, verse
30. That matter is made up of sub-atomic particles (chapter 10, verse 61). That
the embryo in the mother's womb in enclosed by three epithelial coverings
(chapter 39, verse 6). That each human being has a unique fingerprint (chapter
75, verse 4) etc. There are thousands of other scientific facts in the Holy
Quran.
Regrettably, today the West is at its peak and we have lagged behind so far. However, our downfall is not due to Islam, as the West would like us to believe, but due to our sheer neglect of Islamic principles. We must realize that Islam is undeniably the most progressive religion, which is in fact a way of life with a very wide scope.
Of course, life is a very hard struggle. However, struggle is an inbuilt instinct of human nature. Struggle is a way but not an accomplishment or attainment in itself. We should make an effort and struggle but at the same time make Du'aa. This is where Tawakkul, i.e. trust in Allah comes because destiny supersedes thought. We must trust in Allah for our betterment, because if success depended merely upon one’s personal struggle, then nobody in the world would be unsuccessful. Furthermore, struggle is itself predestined by Allah. Man should do his best, then leave the rest to Allah, Most High. □
Sumber dan Bahan Bacaan:
http://www.islamweb.net/en/article/134284/contribution-of-islam-to-the-worlds-civilization