Thursday, September 8, 2016

Kontribusi Islam Bagi Peradaban Dunia




M
ari kita ingat kembali warisan kita yang besar dan mulia. Cara dengan melakukan survey singkat. Yaitu apa yang telah Islam kontribusikan untuk dunia dalam peradaban, pendidikan, budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak seperti sejarah awal Kristen, di mana Agama dan Sains adalah dua elemen yang terpisah, sementara itu dalam Islam tidak. Studi Ilmu selalu kompatibel dengan Islam.



            Banyak generasi muda Islam yang putus asa ketika mereka melihat standar hidup umat Islam di seluruh dunia kebanyakan miskin, dan peluang mereka untuk maju seolah terbatas. Mereka juga tahu status perkembangan teknologi di negara-negara Muslim belum begitu maju dibanding dengan Barat.

Dari pengamatan ini, mereka segera melompat ke kesimpulan bahwa negera-negara Muslim ini ‘terbelakang’. Alasannya karena Islam tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi dari zaman; terbatasnya kemampuan mengasimilasikan pengetahuan baru. Lebih jauh lagi mereka mengatakan bahwa sebenarnya Islam bertentangan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Islam tidak kompatibel dengan ilmu pengetahuan.

Kendatipun begitu, beberapa orang Islam lainnya, telah mempelajari sejarah Islam, kemudiannya akan tahu, kesimpulan yang dibuatnya itu benar-benar suatu kekeliruan dan kesalahpahaman besar.
 
            Sekarang mari kita melakukan review singkat tentang kontribusi Islam yang sesungguhnya bagi peradaban dunia seperti kita tahu dari mempelajari sejarah peradaban kejayaan Islam berikut ini.  


Ilmu Hitung Trigonometri

Orang-orang Islam Arab telah mengembangkan fungsi-fungsi hitungan dalam trigonometri seperti yang dilakukan oleh Ibnu Musa dalam karyanya Hisāb – Al Jab – Wal Muqābala (Perhitungan Integrasi dan Persamaan) disajikan dalam 800 contoh di abad ke-8. Karyanya telah diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin masih digunakan sampai abad ke-16, buku karya Ibnu Musa ini dipakai sebagai buku utama (textbook) di Eropa.


Aljabar dan Geometry






Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi dianggap salah satu pendiri Aljabar. Kata ‘Alogaritma’ atau ‘Algorizm’ berasal dari namanya atau nama kota Khawarizm (Kheva), sekarang Uzbekistan, tempat diimana ia dilahirkan. Ia mengadopsi penggunaan ‘cipher’ (nol), yang berasal dari India beberapa abad sebelumnya, dimana angka ‘nol’ ini adalah ‘bilangan angka pokok’ yang mempunyai kedudukan sangat penting. Kemudiannya mempunyai fungsi yang sangat berguna dalam aritmatika dan sistim decimal (karena sebelumnya Barat tidak mengenal angka ‘nol’ seperti dalam ‘angka Romawi’ tidak mengenal angka melainkan ‘angka huruf’). Kata angka ‘nol’ berasal dari turunan bahasa Arab ‘sifr’ atau ‘cipher’. Karya rintisan Al-Khawarizmi pada sistim angka dikenal sebagai “Algoritma” atau “Algorizm”. Selain memperkenalkan angka Arab (Arabic Number) seperti 1, 2, 3 4, 0 (nol) dst., ia mengembangkan beberapa prosedur aritmatika, termasuk operasi pada pecahan.





Tokoh besar lain dalam matematika adalah Omar Khayyam, ia memperkenalkan kepada dunia dalam pemecahan masalah ‘pangkat dua’ dari geometri an aljabar. Tokoh lainnya Nasiruddin, ia menulis risalah pada trigonometri segiempat, serta geometri biasa dan geometri bola.


Fisika dan Kimia

Kamaluddin meneliti pembiasan sinar matahari ketika hujan turun dan menawarkan penjelasan tentang asal-usul terjadinya pelangi primer dan sekunder. Kisah penemuan pendulum dan presentasi dari sebuah jam air untuk Kaisar Charlemagne oleh Harun Al-Rasyid seorang yang sudah terkenal.

Sejarawan besar Gibbons menulis dalam bukunya tentang “Kemunduran dan Kejatuhan” Kekaisar Romawi, jilid 5, menerangkan bahwa ilmu kimia Barat berutang budi kepada umat Islam, karena dari umat Islamlah berasal ilmu kimia itu dan mereka menyempurnakannya.


Ilmu Pengetahuan Mekanika

Ilmu mekanika berkembang dalam tangan orang Islam, karena kejeniusan penanganannya. Musa bin Shakir menjelaskan bahwa berkat adanya peralatan, dengan seratus macam peralatan mekanik ilmu mekanika berkembang. Hal ini didapati dari ‘Buku Pintar’ Musa bin Shakir. Risalah Islam lainnya yang luar biasa disini termasuk karya Abdul Fiaz bin Al Raz dalam bukunya Al Kitab Fi Ma’rifat Al-Hiya Al-Handasiyyah (Kitab Pengetahuan Geometris, berkat kecerdikan menciptakannya). Dan Al Kitāb Mīzanal-Hikmah (Buku tentang Keseimbangan dan kebijaksanaan) oleh Al-Khazini. Dalam bukunya dia juga menjelaskan bagaimana cara melakukan penimbangan berat yang tepat, dan penentuan berat jenis zat.


Kamera Obskura

Dalam bidang optik, ‘Camera Obscura’ diciptakan oleh Ibnu Haytham pada tahun 1038. Ia sebagai penemu prinsip bekerjanya kamera obskura.





Teori Relativitas

Qadhi Abu Bakr telah mengembangkan teori relativitas pada abad ke-8 dalam ruang dan waktu dengan cara persamaan matematika dan astrofisika. Bayangkan, Einstein bahkan diri dan teorinya belum lahir di dunia Barat, yang mengemukakan teori yang sama tentang relativitas, lama kemudian di abad ke-20 ini baru dikemukakannya.


Geografi

Jauh sebelum geografi menjadi perhatian manusia, ilmuan Muslim telah menetapkan bahwa bumi itu bulat pada abad ke-9, dan peta pertama dunia dibuat selama kekhalifahan Ma’mun.


Pembuatan Kertas

Pembuatan kertas adalah salah satu keterampilan yang paling awal dicapai oleh umat Islam. Pada awal abad ke-8, kertas berkualitas tinggi telah diproduksi di Samarkan. Mesir dikenal memiliki pabrik kertas pertama di tahun 900. Naskah Arab awal yang ditulis di atas kertas yang telah ditemukan adalah Gharib Al Hadith oleh Abu 'Ubayed, tahun 837. Hal ini dapat dilihat di Belanda, disimpan di perpustakaan Universitas Leiden.


Industri Maju

Di bawah pemerintahan Islam di Spanyol, disebut juga Al-Andalus atau Spanyol Islam telah ada pusat industri. Spanyol Islam ini adalah salah satu kerajaan Islam terkaya dan paling padat penduduknya di banding negara-negara Eropa. Spanyol Islam merupakan negeri Muslim terkemuka di bidang pertenunan wol, produksi kain sutra, tembikar, perhiasan, produksi bahan dari kulit dan industri parfum. Pada Abad Pertengahan, perdagangan dunia dikendalikan oleh Muslim di Spanyol dan Baghdad Bukhara dan Samarkan sebagai pusat untuk pameran dunia, tetap seperti itu, sampai abad ke-16. Bayt Al-Hikmah di sebut juga “The House of Wisdom” atau Lembaga Intelektual Muslim di Kairo mempunyai dua juta buku. Perpustakaan di Tripoli mengoleksi sekitar tiga juta buku, akan tetapi perpustakaan tersebut telah dibakar oleh orang-orang Kristen selama Perang Salib pertama.



Karya-Karya Ilmuan Islam Dalam Berbagai Disiplin Ilmu







Karya Bangunan dengan Arsitektur Bangunannya






Keajaiban Quran

Mari kita mempertimbangkan banyak fakta-fakta ilmiah yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Antara lain seperti fakta bahwa bumi itu sebelumnya merupakan dari Matahari dan setelah pemisahan menjadi tempat layak huni bagi umat manusia , QS 21:30. Hal tersebut tersusun dari sub-atom partikel (zarrah], QS 10:61. Bahwa embrio dalam rahim ibu terselimuti oleh tiga penutup epitel, QS39:6. Bahwa setiap manusia memiliki sidik jari yang unik, QS 75:4. Dan seterusnya. Ada banyak lagi fakta ilmiah lainnya di dalam Al-Qur’an.



            Sayangnya, Barat sekarang ini memegang sampai kepada puncaknya dan umat muslimin kini telah tertinggal jauh. Namun, kejatuhan itu bukan karena (ajaran) Islam, sebagaimana Barat kita percaya mereka telah maju, tapi semuanya itu karena kelalaian semata atas kaidah-kaidah Islam yang tidak lagi kita laksanakan seperti umat yang lalu kerjakan. Kita harus menyadarinya bahwa kita telah menyangkal sendiri, bahwa Islam adalah agama yang paling progresif, yang sebenarnya merupakan ajaran hidup dengan ruang lingkup  yang sangat luas. Seperti yang telah tercatat dalam sejarah yang telah diuraikan diatas.

Tentu saja, hidup adalah usaha dan perjuangan yang sangat keras. Namun, usaha dan perjuangan adalah dorongan naluri dari sifat manusia. Perjuangan adalah jalan dengan usaha, sebagai sarana untuk mencapai supaya berhasil atau target tercapai. Tapi, usaha dan perjuangan itu sendiri bukan keberhasilan atau keberhasilan itu sendiri. Hubungan usaha dan hasil dapat digambarkan atau dapat dialami, seperti kadang usaha berhasil, kadang tidak. Kita harus berusaha dan berjuang, tapi pada saat yang sama berdo’alah. Rangkaian usaha dan berjuang yang disertai do’a  disebut tawakal. Yaitu yakin kepada ketetapan Allah, karena takdir bisa mengganti kenyataan. Kita harus percaya kepada Allah bahwa segalanya untuk kebaikan kita, karena sukses (keberhasilan) tidak bergantung hanya pada usaha dan perjuangan seseorang, ada faktor x (faktor takdir). Selanjutnya, usaha dan perjuangan ini sendiri ditakdirkan Allah (yang mesti kita lakukan).

Manusia, Muslim dalam hal ini, harus melakukan usahanya yang terbaik, kemudian setelah itu (tentang hasilnya) berserah diri kepada Allah, Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah swt membukakan hati pintu kita, dengan itu cahaya kemajuan menjadikan kita sadar untuk maju dan berkembang lagi. Insya Allah We will Great Again. Allahu 'Alam bish-Shawab. Billahit Taufiq wal-Hidayah   AFM.     



Bahan Bacaan Tambahan:







Contribution of Islam to the World’s Civilization

Let us remember our great and glorious heritage by briefly surveying what Islam has already contributed to the world's civilization, education, culture and to scientific development. Unlike Christianity where Religion and Science are two separate elements, the study of Science has always been compatible with Islam.

Many young Muslims are discouraged when they see the poor standard of living of Muslims throughout the world and their limited opportunities. They also know the undeveloped status of technology within the Muslim countries in comparison with the West. From these observations, they immediately leap to the conclusion that the Muslim countries are ‘backward’, because Islam cannot adapt itself to the changing conditions; cannot assimilate new knowledge. Some even go so far as to say that Islam is actually against progress and against scientific advancement. However, those Muslims who have studied the later part of Islamic history will know that this is a complete fallacy and misconception.

Let us do a brief review of the contribution of Islam to civilization as we know it.

Trigonometry, Sine, Tangent, Co-Tangent

The Arabs developed these functions in trigonometry and Ibn Mōsā's work Hisāb-Al Jab-Wal Muqābala (The Calculation of Integration and Equation) presented 800 examples in the 8th century CE. His work was translated from Arabic into Latin and until the 16th century CE, it was Europe's main textbook on the subject.

Algebra and Geometry

Muhammad bin Mōsā Al-Khawārizmi is considered to be one of the founders of Algebra. The word ‘Algorithm’ or 'Algorizm' is a corruption of his name or the name of the town Khwārizm (Kheva), in what is now Uzbekistan, where he was born. He adopted the use of ‘cipher’ (zero), that was devised in India some centuries earlier, a numeral of fundamental importance, leading up to the so-called arithmetic of positions and the decimal system. The very word ‘zero’ is a derivative of the Arabic ‘sifr’ or ‘cipher’. His pioneering work on the system of numerals is well known as "Algorithm," or "Algorizm." In addition to introducing the Arabic numerals, he developed several arithmetical procedures, including operations on fractions.

Another great mathematician was Omar Khayyām, who offered to the world geometric and algebraic solutions of the second degree. Nasēruddēn wrote the treatise on quadrilateral trigonometry, as well as plain and spherical geometry.

Physics and Chemistry

Kamāluddēn examined the refraction of sunlight in raindrops and offered an explanation of the genesis of primary and secondary rainbows. The story of the invention of the pendulum and the presentation of a water clock to Emperor Charlemagne by Hārōn Ar-Rashēd is well known.

The great historian Gibbons wrote in his Decline and Fall of the Roman Empire (Volume 5) that the science of chemistry owes its origin and improvements to the Muslims.
 
Science of Mechanics
 
The development of the science of mechanics in Islam is an act of genius. Mōsā bin Shākir described one hundred pieces of mechanical equipment in his book of artifices. Other outstanding Muslim treatises included Al Kitāb Fi Ma`rifat Al-Hiya Al-Handasiyyah (The Book of the Knowledge of Ingenious Geometrical Contrivances) by Abul Fiaz bin Al Raz and Al Kitāb Mēzanal-Hikmah (The Book of Balance and Wisdom) by Al-Khazini. He also did work on accurate weighing, and determination of the specific gravity of substances.



Camera Obscura

In the field of optics, Camera Obscura was invented by Ibn Haytham in 1038 CE.

Theory of Relativity
 
Qādhi Abu Bakr had developed the theory of relativity in the 8th century CE in terms of time and space by means of mathematical equations and astrophysics. Imagine, Einstein was not even born in the Western world, who propounded the same theory of relativity much later in the 20th century CE.

Geography

As far as geography was concerned, Muslim scientists established that the world was round in the 9th century CE, and the first map of the globe was made during the Caliphate of Ma’mōn.



Paper Making

This was one of the earliest skills attained by the Muslims. As early as the 8th century CE, high quality paper was being manufactured in Samarqand. Egypt was known to have its first paper mill in the year 900 CE. The earliest Arabic manuscript written on paper that has been discovered is the Gharēb Al Hadēth by Abu ‘Ubayed, dated 837 CE. It can be seen in Holland preserved in the library at the University of Leyden.

Advances in Industry

Under Islamic rule, Spain was an industrial center. It was one of the wealthiest and most thickly populated of the European countries. Muslims were leading in weaving wool, producing silk, pottery, jewelry, leather and perfume industry. In the Middle Ages, world trade was commanded by Muslims and Baghdad Bukhāra and Samarqand remained centers for world fairs until the 16th century CE. The Bayt Al-Hikmah at Cairo contained two million books, the library at Tripoli contained some three million, but this library was burned down by the Christians during the first Crusade.


Miracles of the Quran

Let us consider the hundreds of scientific facts mentioned in the Holy Quran. For example, the fact that the earth was previously a part of the sun and after its separation, it became a habitable place for humankind, as mentioned in chapter 21, verse 30. That matter is made up of sub-atomic particles (chapter 10, verse 61). That the embryo in the mother's womb in enclosed by three epithelial coverings (chapter 39, verse 6). That each human being has a unique fingerprint (chapter 75, verse 4) etc. There are thousands of other scientific facts in the Holy Quran.

Regrettably, today the West is at its peak and we have lagged behind so far. However, our downfall is not due to Islam, as the West would like us to believe, but due to our sheer neglect of Islamic principles. We must realize that Islam is undeniably the most progressive religion, which is in fact a way of life with a very wide scope.

Of course, life is a very hard struggle. However, struggle is an inbuilt instinct of human nature. Struggle is a way but not an accomplishment or attainment in itself. We should make an effort and struggle but at the same time make Du'aa. This is where Tawakkul, i.e. trust in Allah comes because destiny supersedes thought. We must trust in Allah for our betterment, because if success depended merely upon one’s personal struggle, then nobody in the world would be unsuccessful. Furthermore, struggle is itself predestined by Allah. Man should do his best, then leave the rest to Allah, Most High.


Sumber dan Bahan Bacaan:



http://www.islamweb.net/en/article/134284/contribution-of-islam-to-the-worlds-civilization