KATA PENGANTAR
A |
pa dan seperti apa ‘bintang’ black hole itu? Black hole adalah bintang raksasa berbentuk ‘lubang-hitam’ yang mampu menyedot dan menyapu semua benda langit di sekitarnya. Black hole atau ‘lubang-hitam’ bisa dibilang penemuan ilmuan yang paling fenomenal di abad ke-20 dalam bidang astronomi. Sebelumnya, tidak seorang ilmuwan yang pernah membayangkan bahwa di langit ada sejumlah bintang yang tampak ‘mengerikan - karena mampu menyedot dan menyapu semua benda langit di sekitarnya’ apalagi bintang itu memang tidak terlihat.
Black hole atau lubang-hitam - seperti definisi ilmuwan NASA - yaitu medan gravitasi sangat kuat. Akibatnya, benda-benda langit yang dekat dengannya tersedot dengan intensitasnya yang tinggi tanpa terkecuali. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa menghindar dari sedotannya. Black hole terbentuk ketika sebuah ‘bintang besar’ mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Meski tidak terlihat, black hole memiliki magnet tingkat tinggi.
Sebelum para ilmuan astronomi menemukan black hole atau lubang hitam ini, Al-Qur’an telah menyebutkannya pada abad ke-7. Sementara ilmuan mulai membicarakannya pada abad ke-18. Untuk itu mari ikuti pembahasannya seperti yang akan diuraikan berikut.
Penjelasan Adanya ‘Bintang’
Black Hole dalam Al-Qur’an
Oleh: A. Faisal Marzuki
“Falā uqsimu bil ‘khunnas’, ‘al-jawāril’ ‘kunnas’.
Arti tafsirnya:
ALLAH bersumpah dengan bintang yang tersembunyi, yang bergerak cepat dan yang menyapu. [QS at-Takwīr 81:15-16]
PENDAHULUAN
S |
elama berabad-abad, kisah Al-Qur’an terkait adanya bintang tersembunyi ini menjadi misteri. Hingga pada tahun 1790 Pierre Simon Laplace memprediksi bahwa ada bintang tersembunyi yang kecepatan lepasnya sama dengan kecepatan cahaya rc² = √2GM.
Kemudian disusul tahun 1910 obyek tersebut tampak dalam teori relativitas umum Einstein sebagai obyek langit yang mampu melengkungkan kontinum ruang-waktu, selanjutnya tahun 1916 radius kritis obyek tersebut dihitung oleh Karl Schwarzschild.
Pada akhirnya pada tahun 1967 John Archibald Wheeler memberinya nama untuk fenomena tersebut dengan sebutan black hole atau ‘lubang hitam’ dalam bahasa Indonesia.
Fakta kosmologi modern menunjukkan bahwa ‘lubang hitam’ tidak dapat dilihat dengan kasat mata, sehingga seolah-olah tersembunyi di keluasan langit, namun bisa dideteksi dari daya tariknya yang besar sehingga akan menyapu materi yang didekatinya, dimana konsentrasi gas disekitar black hole bergerak dengan laju sebesar 400 km/s.
Black hole ini terbentuk saat sebuah bintang mulai kehabisan bahan bakar dalam tungku thermonuklirnya, bintang dengan massa 20 kali massa matahari memungkinkan untuk hancur dan berubah menjadi black hole karena bintang besar itu memiliki medan magnet dan massa yang besar.
Bila massa bintang itu kecil, maka magnetnya tidak mencukupi untuk menyapu benda-benda disekitarnya sehingga tak mampu merobek ruang-waktu sebagaimana black hole, bintang seperti ini hanya menjadi katai putih (white dwarf) atau bintang mati.
Gravitasinya yang begitu kuat pada ‘lubang hitam’ ini akan mencegah apapun lolos dari jeratannya serta akan jatuh kedalam terowongan kuantum, tak ada sesuatu termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya yang sangat kuat itu, sehingga ‘lubang hitam’ ini bekerja seperti vacum cleaner.
ILMUAN MENELITI ADANYA ‘BINTANG’ BLACK HOLE
B |
agaimana black hole bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa black hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahaya bintang itu tertutup dari penglihatan. Seperti hal gerhana matahari, dimana siang hari menjadi kelam dalam jangka waktu tertentu karena Matahari tertutup oleh Bulan. Setelah pernyataan hipotesis ini diteliti, kemudiannya terbukti benar secara ilmiah. Maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya black hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya bintang yang dilaluinya. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya setelah berlalunya black hole.
Mengenai bobotnya, black holes seberat bumi diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan black holes seberat matahari diameternya hanya 3 km. Subhanallah!
Black Holes atau ‘lubang-hitam’ dalam ukuran sedang beratnya sebesar 10 pangkat 31 kg atau 10 ribu milyar-milyar-milyar kg, dengan diameter 30 km. Ada banyak black holes di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lainnya, diantaranya ada yang memiliki berat jutaan kali berat matahari. Diperkirakan jumlah black holes di alam raya ini jutaan bahkan ribuan juta.
‘BINTANG’ BLACK HOLE DALAM AL-QUR’AN
A |
l-Qur’an diturunkan berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dimulai sejak tanggal 17 Ramadhan, saat Nabi Muhammad SAW berumur 40 tahun hingga wafatnnya pada tahun 632. Nabi lahir 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 29 Agustus 580 Masehi. Berdasarkan hitungan tersebut Al-Qur’an diturunkan di abad ke-7.
Al-Qur’an menyebutkan banyak fenomena alam raya dan benda-benda luar angkasa, bintang, planet, nama bintang, galaksi dan lain-lain. Sebelum adanya fenomena black hole yang ditemukan oleh ilmuan astronomi. Mari kita perhatikan dan kaji ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan black hole. Yakni di Surah At-Takwīr, firman Allah SWT menyebutkan: “Falā uqsimu bil ‘khunnas’, ‘al-jawāril’ ‘kunnas’. Dalam Surah at-Takwīr (81) ayat 15-16, ALLAH bersumpah dengan bintang yang tersembunyi, yang bergerak cepat dan yang menyapu. Kedua ayat ini umumnya oleh ahli tafsir diterjemahkan dengan kalimat: “Aku bersumpah demi bintang-bintang yang beredar dan terbenam”, sebagaimana disebutkan ALFATIH - Al-Qur’an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir.
Dalam hal ini khunnas diartikan “bintang-bintang’. Sementara dalam bahasa Arab, bintang biasanya disebut dengan kata najm, dengan bentuk plural (jamak)-nya adalah nujum.
Kajian Penafsiran Surah at-Takwīr (81) ayat 15-16
Penafsiran kata “bintang tersembunyi” didasarkan kepada pemakaian kata al-khunnas yang dipakai untuk merujuk kepada objek bintang. Sementara dalam bahasa Arab, bintang biasanya disebut dengan kata najm, dengan bentuk plural (jamak)-nya adalah nujum.
Pemakaian kata al-khunnas dalam bahasa Arab ini menurut ahli tafsir merupakan bentuk plural dari khanis - yang artinya ‘sesuatu yang menghilang’. Jadi, khanis itu berarti lenyap dari pandangan mata.
Namun demikian, pada ayat berikutnya, ALLAH berfirman, “yang beredar dan terbenam”. Sehingga dimaknai ada satu jenis bintang yang beredar (aljawār) sangat cepat sehingga kecepatannya melebihi kecepatan cahaya yang dipancarkannya.
Ketika menafsirkan ayat ini, para ‘ahli tafsir klasik’ mencoba mereka-reka dengan menjelaskan soal bintang yang tak terlihat itu. Imam Al-Qurthubi menafsirkan: “Yaitu bintang-bintang yang bersembunyi di siang hari, dan tersapu atau tertutup pada petang harinya”.
Imam Ar-Razi mengatakan, “ALLAH bersumpah demi bintang-bintang yang tersembunyi di siang hari, yaitu hilang cahayanya dari pandangan mata, tetapi ia tetap berada pada tempat peredarannya, dan tersapu atau tertutupi pada petang harinya”.
Sementara beberapa ‘ahli tafsir modern’ menafsirkan: “yaitu bintang-bintang yang menghilang atau kembali pada porosnya, dan melintas ke peredarannya kemudian bersembunyi kembali”.
Penafsiran para ulama, baik klasik atau modern memiliki satu benang merah. Yaitu, bahwa ada sejenis bintang yang wujudnya ada tapi tidak dapat dilihat oleh pandangan mata.
Hal ini mirip dengan salah satu fenomena alam di ruang angkasa yang baru pada abad ke-20 ditemukan oleh para pakar astronomi. Penemuan itu dikenal dengan istilah black-hole. Black-hole sesungguhnya adalah bintang yang meredup cahayanya dan berubah menjadi pekat.
Dalam Surah ke-81, At-Takwīr, firman Allah SWT menyebutkan: “Falā uqsimu bil ‘khunnas’, ‘al-jawaril’ ‘kunnas’. Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya yakni bintang yang bernama atau memiliki tiga karakter. Pertama, khunnas (الْخُنَّسِ) - yang tersembunyi dan tidak terlihat. Karenanya, setan disebut juga khannās (الخناس) karena ia tidak terlihat oleh bani Adam. Ini persis yang disebutkan ilmuwan tentang karakter black hole yakni; invisible, tak terlihat tapi ada. Kedua, aljawār (الْجَوَارِ) bergerak cepat dan sangat cepat. Ini karakter black hole yang kedua yaitu moves, artinya bergerak. Lafal Al-Qur’an tersebut yang menyebutkan ‘aljawār (الْجَوَارِ)’ lebih tajri’, artinya lebih perfect (sempurna) dibanding penjelasan ilmuan yang menyebutkan moves (bergerak), sebab ‘aljawār (الْجَوَارِ)’ bermakna bergerak cepat atau lari. Sementara moves tidak menggambarkan bergerak dengan cepat. Ketiga, al-kunnas (الْكُنَّسِ) yang menyapu dan menelan setiap yang ditemuinya. Ini karakter black hole yang bersifat vacuum cleaner yaitu alat penyedot semua benda yang ada dilantai karpet.
Kata kunnas berasal dari kata kanasa artinya menyapu, miknasah alat untuk menyapu. Kunnas bentuk jamak dari kānis yang artinya menyapu. Kata kunnas adalah shigat muntaha jumuk (bentuk jamak paling tinggi) dari bentuk tunggal kānis.
Para ulama tafsir klasik menjelaskan makna khunnas - al jawāril - kunnas adalah bintang yang cahayanya tidak muncul di siang hari dan muncul di malam hari. Namun ini hanya penafsiran bukan makna sesungguhnya. Penafsiran paling sesuai dengan realitas alam raya adalah black holes. Yaitu, Pertama, khunnas (الْخُنَّسِ) - yang tersembunyi dan tidak terlihat. Karenanya, setan disebut juga khannās (الخناس) karena ia tidak terlihat oleh bani Adam. Ini persis yang disebutkan ilmuwan tentang karakter black hole yakni; invisible, tak terlihat tapi ada. Kedua, aljawār (الْجَوَارِ) bergerak cepat dan sangat cepat. Ketiga, al-kunnas (الْكُنَّسِ) yang menyapu dan menelan setiap yang ditemuinya. Ini karakter black hole yang bersifat seperti alat penyedot semua benda yang ada dilantai karpet - vacuum cleaner.
PENUTUP
D |
emikianlah pengungkapan misteri ‘bintang’ black hole yang mulai dibicarakan abad ke-18 dan kemudian ditemukan ilmuan pada abad-20. Namun sebelumnya telah diungkapkan pada abad ke-7 dalam firman Allah Mahapencipta di Surah ke-81, At-Takwīr, ayat 15 dan 16 [1] yang maknanya mengandung kaidah kebenaran ilmu pengetahuan seperti yang telah dipaparkan diatas.
Hal mana adalah suatu pelajaran tafsir Al-Qur’an yang berharga karena unsur-unsur kajiannya mengandung kebenaran ilmiah. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad saw yaitu Hadits Keutamaan Mempelajari Al-Qur’an: خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”, HR Bukhari.
Hadits Kewajiban Mencari Ilmu: طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ Artinya: “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”, HR Ibnu Abdil Barr. Sungguh Maha Benar Firman-Mu, Ya Allah! Sesuai pula dengan tuntunan Rasul-Mu, Ya Allah!
Demikian Allah ‘Azza Wa Jalla bersumpah “Falā uqsimu bil ‘khunnas’, ‘al-jawāril’ ‘kunnas’ - ALLAH bersumpah dengan bintang yang tersembunyi, yang bergerak cepat dan yang menyapu - AL-KHUNNAS atau BLACK HOLE seperti yang terlihat dalam video terlampir dibawah ini. Dalam al-Qur’an Surah ke-81, at-Takwīr ayat 15-16 menggambarkan kedahsyatan “bintang” tersebut. Ini menandakan pesan-Nya yang akan disampaikan itu amat penting sekali yang banyaknya 29 ayat. Dahsyat sekali pesan-pesannya itu, kebetulan ‘admin’ baca dan tadaburi tadi pagi melalui Tafsir Al-Azhar Buya Hamka dan bacaan-bacaan lain seperti terlampir dalam daftar bacaan (KEPUSTAKAAN) sebagai sumber penulisan. Billāhi Taufiq wal-Hidāyah. □ AFM
Mari saksikan pula video al-khunnas atau popular disebut sebagai balck hole atau lubang hitam (klik tanda panahnya).
CATATAN KAKI:
[1] Dalam Surah at-Takwir (81) ayat 15-16, ALLAH bersumpah dengan “bintang yang tersembunyi” (al-khunnas) yang dipakai untuk merujuk kepada objek bintang, para ahli astro fisika dan astronom menyebutnya black hole yang bergerak cepat dan yang menyapu. Kedua ayat ini umumnya oleh ahli ditafsirkan dengan kalimat “Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam”.
Penafsiran kata “bintang tersembunyi” didasarkan kepada pemakaian kata al-khunnas yang dipakai untuk merujuk kepada objek bintang. Sementara dalam bahasa Arab, bintang biasanya disebut dengan kata najm, dengan bentuk plural (jamak)-nya adalah nujum.
Pemakaian kata al-khunnas dalam bahasa Arab ini menurut ahli tafsir merupakan bentuk plural dari khanish - yang artinya ‘sesuatu yang menghilang’. Jadi, khanis itu berarti lenyap dari pandangan mata.
Namun demikian, pada ayat berikutnya, ALLAH berfirman, “yang beredar dan terbenam”. Sehingga dimaknai ada satu jenis bintang yang beredar (aljāwar) sangat cepat sehingga kecepatannya melebihi kecepatan cahaya yang dipancarkannya.
Ketika menafsirkan ayat ini, para ‘ahli tafsir klasik’ mencoba mereka-reka dengan menjelaskan soal bintang yang tak terlihat itu. Imam Al-Qurthubi menafsirkan: “Yaitu bintang-bintang yang bersembunyi di siang hari, dan tersapu atau tertutup pada petang harinya”.
Imam Ar-Razi mengatakan, “ALLAH bersumpah demi bintang-bintang yang tersembunyi di siang hari, yaitu hilang cahayanya dari pandangan mata, tetapi ia tetap berada pada tempat peredarannya, dan tersapu atau tertutupi pada petang harinya”.
Sementara beberapa ‘ahli tafsir modern’ menafsirkan: “yaitu bintang-bintang yang menghilang atau kembali pada porosnya, dan melintas ke peredarannya kemudian bersembunyi kembali”.
Penafsiran para ulama, baik klasik atau modern memiliki satu benang merah. Yaitu, bahwa ada sejenis bintang yang wujudnya ada tapi tidak dapat dilihat oleh pandangan mata.
Hal ini mirip dengan salah satu fenomena alam di ruang angkasa yang baru pada abad ke-20 ditemukan oleh para pakar astronomi. Penemuan itu dikenal dengan istilah black-hole. Black-hole sesungguhnya adalah bintang yang meredup cahayanya dan berubah menjadi pekat.
KEPUSTAKAAN:
https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an
https://islam.nu.or.id/post/read/103765/tanggal-lahir-nabi-
muhammad
Al-Qur’an Tafsir Per Kata Di Sarikan Dari Tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir Al-Azhar, Prof. Dr. Hamka, Juzu' 30, Penerbit PT. Pustaka Panjimas, Jakarta 1984, Halaman 51-64.
https://www.islampos.com/misteri-black-hole-dalam-al-quran-39546/
https://kanzunqalam.com/2019/02/22/kisah-al-quran-tentang-al-khunash-black-hole-diungkap-penelitian-fisika-modern/
https://www.dic.or.id/hadist-tentang-kewajiban-menuntut-ilmu/ □□